Rabu 05 May 2021 18:48 WIB

Satya Wacana Salatiga Tebar Ancaman untuk Musim Depan

Para pemain muda Satya Wacana mampu memberikan perlawanan ketat pada lawannya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Satya Wacana Saints Salatiga Alexander Franklyn menerobos pertahanan Indonesia Patriots dalam pertandingan IBL 2021, Kamis (18/3).
Foto: DOK IBL
Pemain Satya Wacana Saints Salatiga Alexander Franklyn menerobos pertahanan Indonesia Patriots dalam pertandingan IBL 2021, Kamis (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun belum berhasil lolos ke babak playoff musim ini, Satya Wacana Saints Salatiga dengan berbekal pemain-pemain muda, mampu tampil memikat dengan memberikan perlawanan kepada lawan-lawannya. Tim ini akan menebar ancaman untuk musim depan.

Hasil pertandingan the Saints Salatiga dilansir dari laman IBL Indonesia, Selasa (4/5), mengoleksi empat kali menang dan 12 kali kalah. Tim asuhan Efri Meldi ini ada di posisi kelima di klasemen akhir Divisi Merah yang punya persaingan sangat ketat musim ini.

Jika melihat total field goals tim ini, mereka memasukkan 37,4 persen di musim ini. Kabar baiknya, untuk 2PTS prosentase Satya Wacana di kisaran 44,2 persen. Dari angka-angka tersebut maka bisa digambarkan bahwa meski pemain muda, Satya Wacana tidak sungkan melakukan penetrasi ke paint area lawan. Meski hal yang perlu diperhatikan adalah defense. Karena mereka membiarkan lawan masuk dan mencetak poin dengan prosentase sebesar 46,6 persen.

Hal lain yang perlu ditingkatkan dari Satya Wacana yakni three points dan free throw. Itulah dua kelemahan yang menunjukkan kematangan seorang pemain. Mengingat usia para pemain Satya Wacana masih muda, biasanya shooting selection dan ketenangan saat mengeksekusi free throw jadi masalah. Mereka hanya mencetak 25,1 persen dari three point dan 51,4 persen untuk free throw. Padahal untuk tim-tim di papan tengah, biasanya free throw bisa di atas 60 persen dalam semusim.

Tapi ternyata tidak semuanya lemah. Satya Wacana menyimpan sebuah harapan di musim depan. Mereka punya Antoni Erga dan Alexander Franklyn. Dua guard muda asal Bangka Belitung itu menunjukkan kualitasnya di musim kedua.

Kemudian ada Bryan Elang Praditya, center yang bisa membantu Satya Wacana membuat total rebound 42,5 per game, serta mencatatkan 3,6 rebound per game musim ini. Lalu, dari barisan forward ada David Liberty Nuban dan Henry Lakay dengan kontribusi yang besar.

Jadi Satya Wacana musim ini memang tidak lolos playoff. Tetapi mereka memberikan sinyal tanda bahaya bagi klub-klub kontestan liga lainnya.

Seiring dengan kematangan para pemain, Satya Wacana Saints Salatiga bisa jadi ancaman di masa depan. Karena soal chemistry dalam bermain tidak perlu diragukan lagi. Dengan rata-rata usia yang tidak berbeda jauh, mereka bisa saling mengerti satu sama lain lebih mudah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement