REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Perdagangan Kota Padang menyarankan warga berbelanja kebutuhan Lebaran terutama bahan pangan lebih awal mencegah lonjakan harga pada hari terakhir Ramadhan.
"Selain mencegah penumpukan di pusat perbelanjaan juga untuk mengantisipasi jika terjadi kenaikan harga pada H-1 Idul Fitri 1422 Hijriyah," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang Andree Algamar, Rabu (5/5).
Menurutnya, hingga saat ini harga sejumlah komoditas bahan pokok di Padang terpantau stabil dan hanya ada sedikit kenaikan pada ayam potong dan bawang merah. "Dulu sepekan sebelum Lebaran harga-harga sudah merangkai naik, sekarang alhamdulillah tetap stabil dan terkendali," kata dia.
Terkait dengan antisipasi keramaian di pusat perbelanjaan dan pasar-pasar Andree mengatakan akan mengumpulkan pengelola mal dan swalayan untuk bersama-sama menegakan komitmen menerapkan protokol kesehatan.
"Pasar dan pusat perbelanjaan harus ramai tapi syaratnya satu yaitu disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata dia.
Ia menilai, antara pencegahan Covid-19 dengan upaya meningkatkan perekonomian harus berjalan seimbang. "Jika terlalu dibatasi ada 2.000 lebih UKM di Padang yang terancam gulung tikar, kan kasihan, jadi solusinya jalan tengah aktivitas ekonomi tetap jalan tapi tegakkan protokol kesehatan," kata dia.
Pada sisi lain ia menilai jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan maka penambahan kasus baru menjadi naik dan pada akhirnya Padang bisa berstatus zona merah. "Kalau sudah zona merah akan lebih repot lagi karena akan ada banyak pembatasan yang merugikan banyak pihak, oleh sebab itu mari bersama taat aturan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan untuk kebaikan bersama," katanya.
Berdasarkan pantauan pada 4 Mei 2021 di Pasar Raya Padang harga cabai turun dari Rp 28 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogram, bawang merah naik dari Rp 32 ribu per kilogram menjadi Rp 28 ribu, gula pasir Rp 13 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 14 ribu per liter, dan telur ayam ras Rp 28.800 per kilogram.