REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan penasihat Gedung Putih di era pemerintahan Presiden Donald Trump, Jared Kushner membentuk sebuah kelompok untuk mempromosikan hubungan antara empat negara Arab dan Israel, pada Rabu (5/5). Empat negara Arab itu telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel yang ditengahi oleh Kushner.
Kushner membentuk Abraham Accords Institute for Peace, untuk memperdalam kesepakatan yang dicapai Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko pada tahun lalu. Kushner, yang merupakan menantu Trump sedang menulis buku tentang pengalamannya menjadi penengah dalam kesepakatan normalisasi antara negara Arab dengan Israel.
Selain Kushner, Abraham Accords Institute for Peace juga digawangi oleh mantan utusan AS Avi Berkowitz dan duta besar untuk Amerika Serikat dari Bahrain, UEA, dan Israel. Pengusaha Israel-Amerika Haim Saban yang merupakan anggota Demokrat juga ikut bergabung. Para pendiri Abraham Accords Institute for Peace bermaksud untuk menambah anggota Demokrat serta penasihat internasional dari kawasan ke kelompok tersebut.
Perjanjian negara-negara Arab dengan Israel ditentang oleh Palestina. Palestina mengatakan, mereka melanggar janji dari orang Arab untuk tidak melakukan normalisasi hingga Israel menarik diri dari tanah yang diduduki.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, dia ingin memperkuat dan memperluas Abraham Accord. Hal ini dinyatakan dalam panggilan telepon dengan putra mahkota Abu Dhabi pada Selasa (4/5).