REPUBLIKA.CO.ID, Junta militer Myanmar kini tak lagi hanya berhadapan dengan demonstran. Kelompok etnis bersenjata menegaskan dukungannya ke gerakan antikudeta. Pertempuran antara milisi etnis dan militer pun pecah di sejumlah titik.
27 Maret
Kelompok Karen National Union mengklaim telah menyerang pangkalan militer Myanmar, menewaskan 10 tentara.
27 Maret
Militer Myanmar membalas dengan menggempur Day Pu yang menjadi salah satu basis etnis Karen.
31 Maret
Kelompok etnis meminta militer Myanmar hentikan pembunuhan ke demonstran
10 April
Ta’ang National Liberation Army, Myanmar National Democratic Alliance Army dan Arakan Army dilaporkan serang kantor polisi di wilayah timur, sedikitnya 10 orang tewas.
27 April
Kelompok Karen mengaku telah menguasai kamp milter Myanmar di Thaw Le Hta di perbatasan Myanmar.
28 April
Militer Myanmar kembali menyerang basis kelompok Karen di perbatasan Thailand
29 April
Sepuluh kelompok etnis bersenjata Myanmar saling berkoordinasi dalam the Peace Process Steering Team untuk melawan pemerintahan kudeta. Kelompok ini sebelumnya sudah bersepakat berdamai dengan pemerinah Myanmar pada 2015 lalu.
30 April
Ribuan warga etnis Karen diyakini telah menyebrang ke Thailand untuk mengungsi.
Kelompok Etnis Bersenjata Myanmar
1. the Kachin Independence Army,
2. United Wa State Army
3. Shan State Progress Party
4. Ta’ang National Liberation Army,
5. Myanmar National Democratic Alliance Army,
6. Arakan Army
7. Karenni National Progressive Part
8. the Karen National Union
9. Chin National Front
10. The All Burma Students Democratic Front
11. Pa-aO National Liberation Organization.