REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center of Reform of Economics (CORE) mengapresiasi kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang menaikkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) bagi pembiayaan UMKM. Adapun langkah ini untuk mendorong proses pemulihan ekonomi nasional.
Ekonom CORE Yusuf Rendy Manilet mengatakan, UMKM merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian. Tercatat kontribusi terhadap PDB juga relatif besar di atas 50 persen.
"Sehingga menjadi lumrah dan wajar ketika pemerintah mendorong UMKM bisa tumbuh lebih cepat di tengah proses pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini," ujarnya ketika dihubungi Republika, Rabu (5/5).
Menurutnya salah satu permasalahan klasik yang sering timbul pada UMKM, khususnya di tengah situasi pandemi, ialah masalah pembiayaan. Terlebih, masih banyak UMKM yang tidak bankable, sehingga UMKM tidak bisa mengakses pembiayaan dalam platfon tertentu.
"Buntutnya, UMKM tersebut kesulitan meningkatkan kapasitas produksinya. Di pandemi kemarin, masalah pembiayaan juga merupakan salah satu masalah yang kembali muncul dari UMKM, sehingga pemerintah dalam hal ini ketika menerapkan atau mengeluarkan kebijakan perluasan pembiayaan plafon KUR merupakan salah satu upaya untuk menstimulasi agar UMKM tetap bisa berproduksi dan sisi lain juga mendorong proses pemulihan ekonomi,” ungkapnya.