Kamis 06 May 2021 06:43 WIB

Dinkes DKI: Belum Ada KIPI Serius Vaksin AstraZeneca

Dinkes DKI mengatakan laporan efek samping vaksin AstraZeneca bersifat ringan.

Rep: Flori Sidebang / Red: Ratna Puspita
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.
Foto: Dok Dinkes DKI
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, hingga saat ini, Dinkes DKI belum menerima adanya laporan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) yang serius dari penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Dia menyebut, laporan efek samping yang dialami bersifat ringan. 

"Sejauh ini tidak terlaporkan di kita efek samping atau KIPI yang serius. Jadi semuanya yang masuk ke kita KIPI ringan, dan itu sehari sembuh, langsung sehat kembali," kata Widyastuti dalam diskusi virtual, Rabu (5/5).

Baca Juga

Ia menuturkan, laporan yang masuk ke Dinkes DKI Jakarta adalah efek samping yang bersifat ringan. Widyastuti menjelaskan, beberapa orang juga menyampaikan merasa agak meriang atau demam setelah menerima suntikan vaksin.

"Tapi kami sudah membekali dengan obat antinyeri atau panas sesudah divaksinasi. Kini mereka sudah sehat, ujarnya. 

Dia mengatakan, Dinkes DKI mencatat lebih dari 28 ribu warga DKI Jakarta telah mendapatkan vaksin AstraZeneca. "Sudah 28 ribu lebih warga DKI Jakarta yang menggunakan AstraZeneca," ucap dia. 

Dia menyampaikan, sebelum disuntik vaksin tersebut, Dinkes DKI terlebih dahulu melakukan deteksi dini atau skrining. Ia berujar, ada beberapa pertanyaan terkait riwayat penyakit maupun penyintas covid-19 yang dilontarkan kepada calon penerima vaksin.

Widyastuti menambahkan, skrining yang dilakukan pihaknya pun sudah sesuai dengan regulasi petunjuk teknis dari  Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Artinya, jelas dia, skrining sebelum mendapatkan vaksin AstraZeneca sama seperti saat akan mendapatkan vaksin Covid-19 Sinovac yang diberikan kepada masyarakat berusia 18 tahun ke atas. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement