Wagub Jateng Dorong Santri Dibekali Life Skill
Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen. | Foto: Republika/ Nashih Nashrullah
REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng), Taj Yasin Maimoen mendorong agar santri dibekali keterampilan hidup (life skill). Hal itu untuk menopang kehidupan ekonomi mereka setelah selesai mengenyam pendidikan di pondok pesantren (ponpes).
Saat berkunjung ke Ponpes Tanbihul Ghofilin, Kabupaten Banjarnegara, Rabu (5/5) malam WIB, Taj Yasin mengapresiasi santri yang memiliki keahlian khusus. Sehingga mereka tidak hanya pandai dalam hal agama, melainkan juga apik dalam keahlian lain. Bahkan dalam kunjungan tersebut, dia berkesempatan menikmati secangkir kopi racikan santri yang terampil sebagai barista.
"Santri tidak hanya pandai mengaji saja, tetapi dari barista ini santri juga memiliki nilai lebih. Saya sangat mengapresiasi. Saya sudah coba kopinya dan tidak kalah dengan barista kelas nasional," katanya.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, santri Ponpes Tanbihul Ghofilin juga mendapat pelatihan keterampilan fotografi dan video, teknologi informasi, kuliner, hingga mengelas. Menurut dia, kebijakan yang diterapkan Ponpes Tanbihul Ghofilin perlu ditiru pesantren lainnya.
"Jadi nanti santri kalau sudah pulang, mereka punya keahlian yang bisa menopang ekonomi mereka," kata Taj Yasin.
Pengasuh Ponpes Tanbihul Ghofilin M Hamzah Hasan mengatakan, selain mengajarkan salafi, pesanten asuhannya juga menyelenggarakan pendidikan formal mulai dari tingkat madrasah tsanawiyah (MTs) hingga perguruan tinggi. Menurut dia, ponpes juga menekankan penanaman mental agar santri memiliki nilai lebih, salah satunya memiliki mental wirausaha.
"Usaha kan lebih pada mental bukan hanya modal. Nah, dengan kami membekali mental dan mereka bisa mandiri setelah pulang ke rumah," katanya.