REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Jawa Timur dalam rangka kunjungan kerja, bersama rombongan terbatas, Kamis (6/5). Jokowi bersama rombongan lepas landas dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, sekitar pukul 07.00 WIB menuju Bandar Udara Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo.
Keterangan tertulis yang disampaikan Biro Pers Sekretariat Presiden, setibanya di Bandar Udara Internasional Juanda, Presiden diagendakan untuk langsung menuju Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI) Brondong yang terletak di Kabupaten Lamongan. Di sana, Jokowi meninjau sarana dan prasarana fasilitas perikanan, serta berdialog dengan perwakilan nelayan.
Masih di Kabupaten Lamongan, Jokowi juga direncanakan untuk meninjau pabrik pengolahan makanan laut yang menjalankan ekspor hasil olahan ke mancanegara. Selepas kunjungan tersebut, RI 1 menuju Kota Surabaya untuk mengunjungi fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo.
Fasilitas yang akan menjadi percontohan bagi pengembangan pengelolaan sampah menjadi energi listrik di daerah lainnya tersebut, diresmikan langsung oleh Jokowi. Pembangunan fasilitas pengelolaan sampah menjadi energi listrik di sejumlah daerah prioritas, telah sejak lama dibahas oleh Jokowi beserta jajaran terkait pada rapat terbatas yang digelar pada 16 Juli 2019 lalu.
Semangat dari pembangunan fasilitas tersebut tidak hanya terletak pada urusan penyediaan listrik semata, tapi juga hendak membenahi salah satu permasalahan soal manajemen sampah, utamanya di kota-kota besar.
Setelah melakukan peninjauan dan peresmian tersebut, Jokowi diagendakan untuk bertolak kembali menuju Jakarta pada sore harinya. Turut serta dalam penerbangan Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen Agus Subiyanto, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, di Indonesia baru pertama kali instalasi pengolahan sampah terbesar menjadi listrik dilakukan. "Jadi ini Insya Allah bakal menjadi pilot project (proyek percontohan) Nasional," katanya di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/5).
Anna menjelaskan, pembangunan PSEL Benowo dimulai sejak 2012, di mana Pemkot Surabaya menggandeng PT Sumber Organik (SO). Saat itu, proses mengolah sampah menjadi listrik masih menggunakan metode landfillgas power plant. "Dengan metode ini, PSEL mampu menghasilkan energi listrik dua Megawatt dari 600 ton sampah per hari," ujarnya.