REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perindo menawarkan konsep ngabuburit dan buka puasa dengan cara berbeda. Corporate Communication Supervisor Perum Perindo Deliana Pradhita Sari mengajak masyarakat ngabuburit di Pasar Ikan Modern (PIM), kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara. Deliana menyampaikan PIM Muara Baru hadir sebagai pusat berbelanja sekaligus destinasi wisata kuliner hidangan olahan ikan dan hasil laut lainnya.
"PIM Muara Baru merupakan destinasi yang tepat untuk ngabuburit dengan cara belanja ikan segar di lapak ikan yang totalnya tidak main-main, ada 894 lapak. Kemudian dilanjutkan dengan santap hidangan ikan yang menggoyang lidah dan memberikan asupan gizi setelah seharian berpuasa," ujar Deliana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (5/5).
PIM Muara Baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2019. Pasar ini dibangun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dan pengelolaannya diamanahkan kepada BUMN Perikanan, Perum Perikanan Indonesia atau Perum Perindo.
Deliana mengatakan PIM Muara Baru mengusung konsep One Stop Shopping. Artinya, pengunjung bisa memilih sendiri dan membeli ikan segar dengan suasana yang nyaman dan higenis. Selanjutnya, hasil belanja dapat langsung diolah di area food court.
Adapun biaya memasak dibanderol Rp 30 ribu per kg sudah lengkap dengan bermacam-macam bumbu permintaan pengunjung dan aneka sambal. Deliana mencontohkan masakan pindang kakap merah besar 1 kg dibanderol Rp 80 ribu ditambah ongkos masak. Selanjutnya, kepiting lada hitam dipatok Rp 100 ribu per kg ditambah biaya masak. Selanjutnya, ada Lobster jumbo saos padang Rp 200 ribu per kg, bisa 2 sampai 3 ekor.
Untuk cumi asam manis dan cumi goreng tepung berkisar Rp 85 ribu per kg. Adapun untuk ikan bakar; jasa bakarnya dipatok Rp 25 ribu per kg. Ikan yang paling dicari pembeli untuk dibakar yaitu ikan kuwe dan ikan kerapu yang masing-masing dihargai Rp 80 ribu per kg dan Rp 87.500 per kg. Untuk 1 kg ikan, pembeli bisa mendapatkan 4 ekor untuk ukuran sedang hingga 2 ekor untuk ukuran jumbo.
Deliana menerangkan Pasar Ikan Modern ini telah melalui proses yang panjang sehingga bisa bertransformasi dari pasar konvensional ke pasar ikan yang lebih modern. "Modernisasi di sini dapat dilihat dari segi bangunanya, arsitekturnya, infrastrukturnya, sistem pembayarannya, hingga segi behavior, habit dan mindset yang dibangun," ucap Deliana.
Maksudnya, pola perilaku, kebiasaan dan pola pikir pedagang dan pembeli harus diubah, tidak boleh lagi jorok, harus menjaga kebersihan dan mengutamakan kenyamanan di tempat yang higenis. Dia menyampaikan PIM Muara Baru diharapkan dapat menjadi sentra bisnis perikanan terbesar di Indonesia juga sebagai penggerak roda perekonomian dari industri perikanan.
"Jadi Pasar Ikan Modern ini tidak hanya bisnis perikanan tapi beyond fisheries, lebih dari perikanan. Bisa culinary, tourism, education dan pusat MICE (meeting, incentive, conference and exhibition)," ungkap Deliana.
Dapat dipastikan ikan yang dijual di PIM Muara Baru dalam kondisi baik dan segar. Deliana mengulas kualitas ikan yang bagus dapat dilihat dari matanya yang cembung dan jernih. Insang ikan yang segar berwarna cokelat kemerahan dan sedikit lendir transparan. Daging ikan segar terasa elastis dengan bau yang masih segar atau tidak amis.
Pasar Ikan Modern Muara Baru beroperasi setiap hari. Dibuka pada pukul 5 sore hingga pukul 3 dini hari. Tidak hanya menawarkan wisata kuliner, PIM Muara Baru memiliki fasilitas meeting room yang berada di lantai 2 dengan konsep MICE.