REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imad al-Rayyes menunggu bulan Ramadhan dengan harapan dapat menutup kerugian besar yang dialami setahun terakhir sebagai dampak pandemi virus corona di Jalur Gaza. Namun, otoritas Gaza memberlakukan larangan pembukaan restoran sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
“Bulan yang paling menguntungkan secara ekonomi untuk restoran, terutama restoran kami adalah bulan Ramadhan, di mana acara buka puasa perusahaan dan institusi diadakan,” ujar al-Rayyes, manajer Restoran LightHouse di pantai Gaza, mengatakan kepada Arab News, Kamis (5/5).
Al-Rayyes mengungkap, selama Ramadhan banyak digelar acara buka puasa untuk dhuafa dan yatim. Pada saat itu, restoran yang dikelola memperoleh keuntungan besar. "Pada Ramadhan sebelumnya biasanya menyumbang 30 persen dari pendapatan tahunan. Tahun ini hasilnya sebaliknya," ungkap dia.
Menurut al-Rayyes, pihaknya paling terkena dampak aturan itu. Apalagi, tidak adanya layanan take away sehingga pihaknya memutuskan untuk menutup restoran sepenuhnya. "Ärtinya, kami harus memberhentikan 41 pekerja," kata dia.