Kamis 06 May 2021 17:38 WIB

Protes Soal Pembatasan KRL, Satgas: Itu Kewenangan Kemenhub

Selama masa peniadaan mudik terdapat pengecualian mobilitas bagi warga yang bekerja

Rep: sapto andika candra/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line berjalan setibanya di Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat, total pengguna KRL Commuter Line selama sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-17 Januari 2021 turun tiga persen menjadi 2,29 juta orang dibandingkan sebelum penerapan PPKM sebanyak 2,37 juta orang antara 4-10 Januari 2021.
Foto: FAUZAN/ANTARA
Sejumlah penumpang KRL Commuter Line berjalan setibanya di Stasiun Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (20/1/2021). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat, total pengguna KRL Commuter Line selama sepekan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-17 Januari 2021 turun tiga persen menjadi 2,29 juta orang dibandingkan sebelum penerapan PPKM sebanyak 2,37 juta orang antara 4-10 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan bahwa kewenangan pengaturan soal pembatasan moda transportasi selama periode larangan mudik berada di ranah Kementerian Perhubungan. Pernyataan Satgas ini merespons protes warga Banten yang kesulitan mengakses moda transportasi untuk bekerja di ibu kota selama periode peniadaan mudik, 6-17 Mei 2021.

"Selama masa peniadaan mudik terdapat pengecualian mobilitas bagi masyarakat yang akan bekerja. Ada syarat yang harus dipenuhi seperti memiliki surat perjalanan dan surat hasil negatif. Pada prinsipnya pembatasan operasional KRL selama peniadaan mudik adalah kewenangan Kemenhub. Pemerintah akan berkoordinasi terkait hal ini," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Kamis (6/5).

Seperti diketahui, berdasarkan aturan mengenai peniadaan mudik, maka kereta commuter line (KRL) jurusan Rangkasbitung - Tanah Abang akan dibatasi perjalanannya. Selama periode peniadaan mudik KRL tidak akan melayani naik turun penumpang di Stasiun Cikoya Maja Citeras, dan Rangkasbitung. Perubahan layanan ini disebabkan karena Banten tidak termasuk dalam wilayah aglomerasi Jabodetabek dalam peniadaan mudik.

Dalam SE Satgas nomor 13 tahun 2021 tentang peniadaan mudik sebenarnya diatur mengenai pengecualian larangan perjalanan antarwilayah. Salah satunya adalah perjalanan dinas untuk ASN, pegawai BUMN, pegawai BUMD, POLRI, TNI, pegawai swasta yang dilengkapi surat tugas dengan tanda tangan basah dan cap basah dari pimpinannya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement