Kamis 06 May 2021 18:44 WIB

Bantu Yatim, Yayasan MAI Gelar Program Belanja Yatim

Program ini sangat dinantikan anak-anak yatim setiap tahunnya.

Red: Hiru Muhammad
Yayasan MAI rutin mengadakan kegiatan sosial termasuk program Belanja Yatim yang di tahun ini memasuki tahun keenam. Bantuan sosial yang diberikan merupakan sarana pendekatan kepada masyarakat sekaligus bentuk wujud nyata berbakti untuk kaum yatim dan dhuafa.
Foto: istimewa
Yayasan MAI rutin mengadakan kegiatan sosial termasuk program Belanja Yatim yang di tahun ini memasuki tahun keenam. Bantuan sosial yang diberikan merupakan sarana pendekatan kepada masyarakat sekaligus bentuk wujud nyata berbakti untuk kaum yatim dan dhuafa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Di saat pandemi Covid-19, kondisi ekonomi masyarakat strata bawah menjadi yang paling terdampak. Oleh karenanya, bantuan demi bantuan terus digiatkan banyak pihak baik dari pemerintah, swasta, maupun lembaga non partisan seperti Yayasan Media Amal Islami (MAI).

Didirikan sejak tahun 1999 (Alm) KH Aslih Ridwan, M.Ag, Yayasan MAI rutin mengadakan kegiatan sosial termasuk program Belanja Yatim yang di tahun ini memasuki tahun keenam. Bantuan sosial yang diberikan merupakan sarana pendekatan kepada masyarakat sekaligus bentuk wujud nyata berbakti untuk kaum yatim dan dhuafa.

"Program Belanja Yatim pertama kali diadakan tahun 2015. Di tahun ini, kami mengajak serta 100 anak dari lima wilayah binaan Yayasan MAI yakni Lebak Bulus, Gunung Sindur, Curug Parung, Serang, dan Cianjur. Untuk Belanja Yatim sesi pertama diadakan di Jakarta terlebih dulu dan sudah berlangsung pada Selasa, 4 Mei 2021, di salah satu swalayan di Karang Tengah, Jakarta," kata Sutrisno Muslimin selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan Media Amal Islami dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/5). 

Situasi pandemi yang masih berlanjut turut menyebabkan perbedaan pada skema program yang diemban. Yakni berkurangnya jumlah yatim yang ikut serta dan lokasi belanja."Berbeda dengan tahun sebelumnya saat pandemi belum ada, kami bisa menggelar program secara lebih massif dengan mengajak 300 anak yatim. Namun di tahun ini, di Jakarta (Lebak Bulus) hanya 50 peserta, dengan sistem pembagian kelompok dan waktu belanja yang terbatas. Hal tersebut tentunya kami lakukan guna menjaga protokol kesehatan dan keselamatan anak-anak, tanpa mengurangi makna membahagiakan para yatim jelang Hari Raya Idul Fitri.

Fathi Ihsan selaku Ketua Yayasan MAI wilayah binaan Curug, Parung, menyebut program ini sangat dinantikan anak-anak yatim setiap tahunnya. Pasalnya, lewat Belanja Yatim anak-anak bisa memilih sendiri apa yang menjadi kebutuhan mereka di Hari Raya. "Target ke depan tentunya kami akan terus memberdayakan para yatim dan dhuafa di wilayah yang kami bina. Harapan lainnya, program sosial ini akan terus berkembang dengan nilai santunan yang jauh lebih besar, sehingga kebutuhan yang disalurkan juga jauh lebih banyak dari jumlah yang ada saat ini," kata Ihsan.

Pihaknya berharap kehidupan kembali normal. Sehingga Yayasan MAI dapat kembali mengadakan program dengan jumlah anak yatim yang lebih banyak dan berkumpul si satu lokasi belanja yang lebih besar, agar bisa bersama meraih kebahagiaan di hari yang fitri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement