Kamis 06 May 2021 18:48 WIB

Tiga KA Jarak Jauh Beroperasi di Senen Selama Larangan Mudik

Tiga KA jarak jauh diperuntukkan buat mereka yang boleh bepergian karena pengecualian

Masinis mengendarai lokomotif melintas di dekat bangku peron yang sepi penumpang mudik di Stasiun Senen, Jakarta, Kamis (6/5/2021). Selama periode larangan mudik 6-17 Mei, hanya tiga Kereta Api (KA) jarak jauh yang beroperasi di Stasiun Pasar Senen yang bisa digunakan masyarakat untuk kebutuhan mendesak.
Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Masinis mengendarai lokomotif melintas di dekat bangku peron yang sepi penumpang mudik di Stasiun Senen, Jakarta, Kamis (6/5/2021). Selama periode larangan mudik 6-17 Mei, hanya tiga Kereta Api (KA) jarak jauh yang beroperasi di Stasiun Pasar Senen yang bisa digunakan masyarakat untuk kebutuhan mendesak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama periode larangan mudik 6-17 Mei, hanya tiga Kereta Api (KA) jarak jauh yang beroperasi di Stasiun Pasar Senen yang bisa digunakan masyarakat untuk kebutuhan mendesak. Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa, Kamis (6/5), mengatakan sampai saat ini sudah dipesan 300 tiket perjalanan untuk tiga kereta tersebut.

"Perjalanan KA bukan untuk mudik. Kereta-kereta yang dioperasikan hanya diperuntukkan buat mereka yang boleh bepergian karena pengecualian atau karena kebutuhan khusus atau karena kebutuhan mendesak," kata Eva di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Baca Juga

Eva mengatakan para calon penumpang yang akan berangkat menggunakan KA jarak jauh harus dilengkapi surat penyerta yang mendukung alasan bepergian yang kemudian akan dilakukan verifikasi terhadap surat-surat yang dibawa oleh calon penumpang.

"Pada prosesnya nanti, sebelum melakukan boarding, akan dilakukan pemeriksaan surat-surat. Itu ganda ya, bukan hanya surat terkait protokol kesehatan pemeriksaan Covid-19, tapi juga memeriksa surat-surat penyerta yang bisa menguatkan atau pun menjadi data kalau memang keberangkatannya itu bukan untuk mudik, tapi memang ada kondisi tertentu, kondisi khusus ataupun pengecualian seperti itu," tuturnya.

Sampai hari pertama pelarangan mudik ini, kata Eva, terdapat sekitar 50 orang yang sudah berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan 100 orang berangkat dari Stasiun Gambir. Kendati demikian, masih ada 51 orang yang ingin melakukan perjalanan jarak jauh namun tidak lolos verifikasi.

"Kalau tadi di Pasar Senen ada sekitar 50 ya, kalau di Gambir ada sekitar 100 ya. Ada beberapa juga yang tidak lolos itu sekitar 51 ya, di Gambir juga ada sekitar 20," ungkapnya.

Eva mengatakan pihaknya akan mengembalikan tiket bagi mereka yang tidak lolos verifikasi. Namun tiket yang akan dikembalikan sesuai dengan pembatalan tiket normal.

"Jadi refund-nya sesuai dengan pembatalan tiket normal karena kan sudah diinformasikan sejak awal, prosesnya seperti apa dan apa yang harus dipenuhi," ucapnya.

Daftar KA yang akan diberangkatkan dari Stasiun Pasar Senen hari ini adalah KA Bengawan (Pasar Senen-Purwosari) pukul 06.30 WIB, KA Tegal Ekpres (Pasar Senen-Tegal) pukul 09.20 WIB, dan KA Serayu (Pasar Senen-Purwokerto via Bandung) pukul 09.30 WIB.

Mulai Sabtu (1/5) hingga kemarin (5/5) diperkirakan ada sekitar 41.066 penumpang lebih dulu tinggalkan Ibukota berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat. Jumlah penumpang pada Sabtu (1/5) mencapai 6.904 orang. Sementara itu, terjadi kenaikan sedikit pada Ahad (2/5) tercatat 6.915 orang.

Kemudian pada Senin (3/5) mulai terlihat kenaikan jumlah penumpang mencapai 7.841 orang. Lonjakan penumpang semakin terlihat pada Selasa (4/5) tercatat 9.351 orang.

Sementara, pada hari Rabu (5/5) atau sehari jelang larangan mudik tercatat 10.055 orang berangkat dari Stasiun Pasar Senen.Sebelumnya pemerintah menetapkan kebijakan larangan mudik pada masa Lebaran tahun ini. Larangan mudik mulai diterapkan pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement