REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Empat klub elite Eropa yang enggan meninggalkan rencana menggelar Liga Super Eropa (ESL) terancam sanksi larangan tampil di kompetisi Eropa selama dua tahun mendatang. Empat klub tersebut adalah Real Madrid, Barcelona, Juventus, dan AC Milan.
Sebelumnya, setelah mendapatkan penolakan keras, terutama dari para suporter, lebih dari separuh klub-klub inisiator ESL memutuskan untuk mundur dari rencana penyelenggaraan ESL. Atletico Madrid mengikuti jejak enam klub asal Inggris, yakni Chelsea, Manchester City, Liverpool, Manchester United, Arsenal, dan Tottenham Hotspur, yang telah lebih dulu mengundurkan diri.
Tujuh klub itu pun dikabarkan telah mencapai kesepakatan dengan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk tetap setia dan bersedia mengikuti kompetisi apapun yang berada di bawah naungan UEFA. Selain tujuh klub tersebut, Inter Milan dilaporkan tinggal selangkah lagi mencapai kesepakatan dengan UEFA.
Namun, dari 12 klub yang pertama kali menginisiasi ESL, ada empat klub yang bersikukuh dengan rencana penyelenggara ESL ataupun kompetisi yang memisahkan diri dan berada di luar naungan UEFA. Empat klub tersebut nantinya terancam sanksi larangan tampil di kompetisi di bawah naungan UEFA selama dua tahun mendatang.
''Keempat klub tersebut dianggap melanggar Pasal 51 Statuta UEFA, yang mengatur soal larangan terhadap sebuah tim untuk membentuk aliansi dengan tim lain guna membentuk kompetisi lain di luar naungan UEFA tanpa seizin UEFA,'' tulis laporan Marca, Kamis (6/5).
Di sisi lain, ESPN menurunkan laporan, empat klub tersebut bersikeras telah meminta izin dari UEFA terkait rencana pembentukan kompetisi ESL tersebut. Tidak hanya itu, alih-alih meninggalkan UEFA, empat klub tersebut lebih memilih pengakuan dari UEFA.
''Tidak hanya itu, apabila UEFA menjatuhkan sanksi terhadap empat klub tersebut, maka UEFA melanggar putusan yang dikeluarkan Pengadilan Madrid,'' tulis laporan ESPN.