REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Fabio Capello menyambut baik keputusan AS Roma mempekerjakan Jose Mourinho. Mulai musim depan, Mourinho menjadi pelatih Roma.
Capello menilai fakta tersebut bisa menaikkan profil Serie A. Pasalnya, Mou memiliki nama besar di dunia kepelatihan.
Kendati sedang mengalami keterpurukkan, juru taktik berkebangsaan Portugal itu sudah merasakan semuanya. Ia tetap berada di jajaran arsitek kelas dunia.
"Dia akan membawa antusiasme, dan penggemar bakal berharap banyak darinya. Daya tarik sepakbola Italia meningkat, dan ini sangat penting," kata Capello, dikutip dari Sky Sports, Kamis (6/5).
Ia juga penasaran bagaimana kiprah Mourinho bersama Roma nantinya. Terakhir kali Giallorossi meraih gelar Serie A terjadi 2000/01.
Saat itu Capello yang menjadi pelatihnya. Sudah dua dekade berlalu.
"Itu biasanya terjadi, kurang lebih, setiap 20 tahun. Kita akan lihat apakah Mou mampu melakukannya (atau tidak)," ujar sosok yang juga pernah membesut tim nasional Inggris ini.
Hanya saja, pamor Mourinho sedang meredup. Teranyar, yang bersangkutan gagal total di Tottenham Hotspur.
Meski demikian, suara bernada positif tetap terdengar, saat Roma menunjuknya sebagai pelatih anyar. Bahkan Paulo Fonseca, turut mendoakan yang terbaik untuk suksesornya.
"Mourinho pelatih hebat, dan akan bekerja dengan baik di sini," kata Fonseca, dalam konferensi pers, dikutip dari Football Italia, Rabu (5/5).
Eks arsitek Shakhtar Donetsk ini masih mendampingi Giallorossi di beberapa pertandigan, sebelum musim ini berakhir. Salah satunya ketika La Magica berhadapan dengan Manchester United pada leg kedua semifinal Liga Europa.
Tugas berat bagi Roma untuk membalikkan keadaan. Pada leg pertama di Inggris, wakil Italia ini kalah 2-6.
Edin Dzeko dan rekan-rekan bisa melaju, asalkan minimal meraih kemenangan 4-0 atas United. Duel secondleg berlangsung di Stadion Olimpico, Jumat (7/5) dini hari WIB.
"Saya tidak bisa berbohong, tidak mudah mengalahkan Manchester United, 4-0. Saya telah melihat banyak keajaiban di sepakbola, dan tidak ada yang mustahil. Jadi saya masih bisa meyakini. Tapi kami ingin menang dan berjuang hingga akhir," ujar Fonseca.