Kamis 06 May 2021 19:54 WIB

Polisi Berlakukan Sistem Buka Tutup di GT Cikarang Barat

Terkait video viral para pekerja yang terjebak di GT Cikampek Barat telah diatasi.

Petugas kepolisian berjaga di area Gerbang Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. ilustrasi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas kepolisian berjaga di area Gerbang Tol Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri memberlakukan sistem buka tutup di gerbang tol (GT) Cikarang Barat pada Operasi Ketupat 2021 dalam rangka penyekatan pencegahan mudik Lebaran 2021, mengantisipasi terjadinya kemacetan yang mengganggu mobilitas pekerja dan masyarakat non mudik. Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono, saat mengecek posko penyekatan di KM 31 Cikampek, Kamis (6/5), mengatakan pihaknya mengakomodir semua kebutuhan masyarakat selama Operasi Ketupat 2021 dilaksanakan.

"Di titik-titik tertentu juga ada upaya-upaya rekayasa buka tutup yang semuanya harus disadari oleh masyarakat, operasi ketupat ini adalah untuk kepentingan bersama," kata Istiono.

Baca Juga

Istiono menyebutkan, terkait video viral para pekerja yang terjebak di GT Cikampek Barat telah diatasi dan ditangani oleh Polda Metro Jaya. Menurut dia, kejadian tersebut bagian dari dinamika Operasi Ketupat 2022 pelarangan mudik yang saat ini sedang berjalan.

"Upaya-upaya yang dilakukan jajaran khususnya Polda Metro Jaya melakukan rekayasa buka tutup di satu titik ini adalah upaya untuk memperlancar arus lalin dan tentunya ada mobilitas masyarakat atau karyawan yang berjalan seputar sini juga harus kita akomodir," ujar Istiono.

Atas peristiwa itu, Istiono berharap masyarakat semakin dewasa, apa yang menjadi kendala di lapangan bisa disampaikan kepada pihaknya."Semua akan kita akomodir dan kita lakukan secara baik," kata Istiono.

Dalam tinjauan tersebut, Istiono didampingi Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, yang menjelaskan kronologis viralnya kejadian protes di Jalan Tol Ruas Jakarta-Cikampek Kilometer 31 arah Jakarta, Kamis (6/5), lantaran tidak bisa bekerja akibat kebijakan penyekatan larangan mudik. Menurut Sambodo, kejadian tersebut tidak berlangsung lama karena anggotanya yang melihat kejadian langsung mengambil tindakan dan bernegosiasi dengan para buruh.

"Kita buka seketika itu juga mereka naik ke bus dan langsung keluar di sini, jalur yang berlawanan arah kita tutup sementara, bus kita balik sampai keluar tol, jadi tidak sampai 5 menit kejadian itu sudah arus lalu lintas sudah lancar kembali," ujar Sambodo.

Sambodo menambahkan, antisipasi ke depannya, karena bus-bus karyawan pagi dan sore akan lewat GT Cikarang Barat maka dilaksanakan buka tutup dengan menempatkan anggota."Jadi kalau ada bus karyawan tetap kita perbolehkan nanti kita akan aturputarannya sehingga ketika 'crossing' kita bisa atur di putaran ini," kata Sambodo.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement