Kamis 06 May 2021 20:04 WIB

Demi Kesehatan Pemain, FIFPro Minta Jadwal 2024 Diubah

Frekuensi pertandingan berturut-turut tanpa waktu pemulihan yang tepat jadi masalah.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Manchester United Harry Maguire mengontrol bola saat semifinal Liga Europa, pertandingan sepak bola leg pertama antara Manchester United dan Roma di Old Trafford di Manchester, Inggris, Kamis, 29 April 2021. Maguire adalah salah satu pemain tersibuk di dunia.
Foto: AP Photo/Jon Super
Pemain Manchester United Harry Maguire mengontrol bola saat semifinal Liga Europa, pertandingan sepak bola leg pertama antara Manchester United dan Roma di Old Trafford di Manchester, Inggris, Kamis, 29 April 2021. Maguire adalah salah satu pemain tersibuk di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional alias (FIFPro) baru-baru ini menyerukan untuk mencegah faktor kelelahan bagi para atlet pesepak bola dunia.

Secara langsung Sekretaris Jenderal FIFPro, Jonas Baer-Hoffmann menegaskan, pihaknya akan melakukan revisi secara besar terkait kalender jadwal sepak bola mulai 2024 mendatang.

"Bersamaan dengan kurangnya jeda musim karena kalender pertandingan yang tumpang tindih, hal itu menghadirkan kekhawatiran serius sepanjang periode luar biasa yang akan datang termasuk Piala Dunia musim dingin pada 2022," kata Baer-Hoffmann dikutip Sky Sports, Kamis (6/5).

Seperti yang disiarkan secara resmi oleh FIFPro data tumpah tindihnya jadwal tahun ini disebabkan oleh pandemi virus Covid-19. Hal itu bahkan telah membuat beberapa pemain di klub dan tingkat timnas hanya menghabiskan waktu sedikit untuk beristirahat.

Salah satu contoh adalah bek tengah sekaligus kapten Manchester United (MU), Harry Maguire. Dirinya tidak mendapatkan waktu istirahat lima hari sesuai dengan rekomendasi awal bagi para pesepak bola profesional.

Sementara paparan kumulatif untuk padatnya pertandingan baik di kancah domestik pun internasional merupakan masalah serius bagi kesehatan pemain, hingga menyangkut karier sang pemain.

"Laporan tersebut, mengamati beban kerja 265 pesepak bola pria di 43 liga domestik antara 1 Mei 2020 dan 31 Januari 2021, muncul di saat tuntutan pemain tak pernah sekuat ini," sambung pernyataan itu.

Disisi lain, Ilkay Guendogan mengkritisi format tiga tim baru yang telah disetujui UEFA untuk masuk ke dalam Liga Champions mulai 2024.

Frekuensi pertandingan berturut-turut tanpa waktu pemulihan yang tepat sudah menjadi masalah sebelum pandemi. Selama periode darurat Covid-19, masalah ini telah meluas dan meningkat di seluruh permainan pria.

Tindakan diperlukan sekarang. Menunggu untuk mengatasi masalah ini dibawah kalender pertandingan internasional pasca-2024.

"Kami membutuhkan tindakan segera untuk melindungi pemain melalui jaminan istirahat. Kemudian, kita harus membahas revisi radikal kalender dari tahun 2024 yang menjadikan perlindungan kesehatan dan kualitas kinerja sebagai prioritas utama."

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement