Kamis 06 May 2021 20:29 WIB

Solskjaer Punya Formula Terhindar dari Comeback AS Roma

Solskjaer merasa puas dengan kinerja staf kebugaran tim.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih AS Roma Paulo Fonseca (kiri) beradu taktik dengan pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer di semifinal Liga Europa.
Foto: DOK REPUBLIKA
Pelatih AS Roma Paulo Fonseca (kiri) beradu taktik dengan pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer di semifinal Liga Europa.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Pelatih Manchester United (MU), Ole Gunnar Solskjaer mengingatkan kepada para pemain bahwa pekerjaan mereka belum selesai. Mengingat AS Roma bisa memberikan kejutan pada pertemuan leg kedua semifinal Liga Europa 2020/2021 di Stadion Olimpico, Jumat (7/5) dini hari WIB.

"Semua orang mengatakan itu sudah selesai. Tetapi saya telah melihat kekecewaan yang lebih besar dari ini. Roma mampu mengalahkan Barcelona di leg kedua setelah tertinggal 1-4," kata Solskjaer menjelaskan dilansir laman resmi UEFA, Kamis (6/5).

MU dinilai telah meletakan satu kaki pada babak final Liga Europa setelah pada pertemuan pertama mereka sukses menggilas Roma dengan skor 6-2 di Stadion Old Trafford.

Sementara itu, Roma diklaim membutuhkan keajaiban untuk membalikan keadaan dengan harus memenangkan pertandingan empat gol tanpa balas demi  lolos ke final.

Praktis Solskjaer menegaskan timnya tidak akan bermain aman di Olimpico Stadium nanti. Ia menyebut Bruno Fernandes dan kolega bakal datang ke Italia dengan misi untuk meraih kemenangan.

"Kami datang ke sana untuk menang. Itu adalah satu-satunya cara bagi kami untuk bermain di laga ini, yaitu untuk menang dan terhindar dari ambisi besar Roma untuk membalas kekalahan," sambung pelatih asal Norwegia ini.

MU diklaim akan menurunkan para pemain terbaiknya. Hanya Anthony Martial, yang diprediksi masih absen karena harus menjalani pemulihan pasca cedera.

Adapun Eric Bailly akan kembali mengisi pos bek tengah bersama kapten Harry Maguire, dengan double pivot yang ditugaskan Nemanja Matic, pun Fred.

Solskjaer merasa puas dengan kinerja staf kebugaran tim, dan ini merupakan tugas proses yang baik lantaran mereka mempekerjakan staf kebugaran yang terbilang masih sangat muda.

"Tim MU telah pemain yang dapat memainkan 40, 50 game per musim dengan standar tinggi. Itulah gaya hidup, ini pelatihan. Ini tentang saat Anda tidak bermain, untuk mendapatkan kebugaran pertandingan yang lengkap. "

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement