REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer menyinggung situasi di internal klubnya. MU akan bertemu AS Roma pada leg kedua semifinal Liga Europa musim 2020/21.
Di sela-selanya, Solskjaer membahas isu di luar lapangan. Beberapa hari lalu, penggemar the Reds Devils melakukan unjuk rasa hingga memasuki Stadion Old Trafford.
Intinya, mereka melakukan protes terhadap keluarga Glazers selaku pemilik MU. Sebuah akumulasi kekecewaan yang sudah lama dirasakan.
Pemantiknya ketika sang pemilik terlibat dalam proyek Liga Super Eropa (ESL). Kendati proyek ESL gagal berkembang, kemarahan pendukung tak tertahankan.
"Itu hak setiap orang untuk memprotes. Tapi harus dengan cara yang beradab," kata Soslkjaer, dikutip dari Sky Sports, Kamis (6/5).
Pengunjuk rasa juga beraksi di luar hotel Lowry. Pemain United menginap di hotel tersebut, sebelum melawan Liverpool.
Bentrokan terjadi antara oknum pendukang dengan pihak keamanan. Ole mendesak semua pihak di United untuk peka terhadap fakta tersebut. "Kami harus mendengarkan suara penggemar," ujarnya.
Ia telah melihat dampak negatifnya. Ada beberapa polisi terluka.
Persoalan menjadi melebar. Termasuk duel kontra the Reds pun mengalami penundaan.
"Ketika sudah tidak terkendali seperti itu, menjadi urusan polisi. Ini bukan tentang persoalan mengemukakan pendapatmu lagi," ujar Solskjaer.
Skuad MU fokus menuju kota Roma. Armada Iblis Merah meladeni ketangguhan I Lupi di Stadion Olimpico, Jumat (7/5) dini hari WIB.
Edinson Cavani dan rekan-rekan berada di atas angin. Pekan lalu, wakil Inggris ini menang 6-2 atas La Magica di Old Trafford.