REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Lahir dengan nama Anastasia di bekas Uni Soviet dalam keluarga militer, sehingga dilarang mengikuti agama apapun. Di rumah, orang tuanya dengan senang hati memanggilnya Asya, sedikit menyadari bahwa di kemudian hari itu akan menjadi nama Muslim barunya.
Gadis itu berawal sebagai seorang Kristen, mendalami Yudaisme, kembali ke Kristen, akhirnya memutuskan untuk mendalami Islam. Saat itulah dia berkata, dia menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang dia cari sepanjang hidupnya.
Perjalanannya dari Anastasia ke Asya sama menariknya, sekaligus penuh gejolak. Orang tuanya terlahir sebagai orang Kristen, tetapi tidak berlatih karena ayahnya adalah seorang perwira militer dan di bawah rezim Soviet dilarang keras untuk mengikuti agama apa pun.
Setelah Uni Soviet bubar pada tahun 1991, Asya dan keluarganya menetap di Ukraina dan suatu hari seorang teman memberinya sebuah buku bergambar kecil tentang Tuhan. Ini adalah perkenalan pertamanya dengan Tuhan dan Asya terpesona.
Mengingat perkenalan pertamanya pada hal-hal 'Godly', Asya yang berusia 31 tahun berkata, "Saya masih ingat apa yang saya lihat di buku. Isinya gambar-gambar indah seperti apa surga itu, penuh dengan bunga-bunga eksotis dan orang-orang cantik yang tersenyum mengenakan jubah putih. Itu meninggalkan kesan yang dalam di benak saya."
Baca juga : UAS Jelaskan Lima Amalan Utama 10 Hari Terakhir Ramadhan