REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain mengungkapkan armada perusahaan otobus (PO) Sinar Jaya hanya membawa seorang penumpang dari terminal Jakarta Barat itu menuju Jawa Tengah. "Tadi ada dua armada PO Sinar Jaya yang berangkat ke Jawa Tengah. Ada yang isinya satu, ada yang isinya dua (penumpang)," ujar Revidi Jakarta, Kamis (6/5) malam.
Revi mengatakan sejak diberlakukan masa pelarangan mudik dari Kamis pagi hingga pukul 20.00 WIB, total ada lima armada bus yang sudah memberangkatkan penumpang dari Terminal Bus Kalideres. "Tiga lagi PO Jaya tujuan Ponorogo, PO Pahala Kencana tujuan Surabaya-Denpasar, dan PO Santika tujuan Jepara," ujar Revi.
Ia mengatakan bahwa kelima armada bus tersebut sudah membawa penumpang sebanyak 22 orang. "Jadi yang berangkat lima bus, penumpangnya 22 orang," ujar Revi.
Seluruh bus dengan tujuan ke luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang singgah maupun berangkat dari Terminal Kalideres memiliki stiker khusus dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Revi mengatakan stiker tersebut memiliki kode bar yang bisa dipindai menggunakan kamera ponsel oleh petugas untuk mengecek keasliannya. "Kalau dibuka nanti akan keluar datanya, data kendaraannya, data perusahaan, dan juga tujuannya. Jadi bisa dipastikan kalau stiker dengan kode bar tersebut tidak dapat dipalsukan," tuturRevi.
Dengan stiker tersebut, Revi menuturkan tidak semua perusahaan otobus bisa memberikan pelayanan kepada penumpang saat pelarangan mudik berlaku. Hanya bus yang memiliki stiker menempel yang boleh beroperasi di area Terminal Bus Kalideres. "Jumlah bus yang punya stiker tadi sekitar pukul delapan malam berjumlah 18 armada," ungkap Revi.
Saat ini tercatat lebih kurang 137 perusahaan otobus melayani perjalanan ke Jawa dan Sumatra dari Terminal Bus Kalideres. Masing-masing PO memperbantukan 20 persen dari total armada yang tersedia di pul terdekat dari Terminal bus Kalideres untuk pelayanan mudik lebaran.
Namun, adanya larangan mudik dari pemerintah sejak Kamis (6/5) hingga Senin (27/6) membuat Terminal Kalideres menjadi sepi penumpang. "Tadi ada (armada bus) yang nongkrong (di Terminal Kalideres), tapi setelah itu pulang lagi ke pul karena enggak ada penumpangnya," ujar Revi pula.