REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sebagian besar penikmat sepak bola tentu pernah mendengar nama Roberto Baggio. Terutama yang tumbuh di era 1990-an. Dia mantan penyerang tim nasional Italia.
Sosok yang pensiun di Brescia itu meraih Ballon d'Or pada 1993. Setahun berselang ia meloloskan Gli Azzurri ke final Piala Dunia. Sayang, Azzurri dikalahkan Brasil pada partai puncak.
Di level klub, Baggio pernah membela tiga Raksasa Negeri Spaghetti. Ia mantan juru gedor Juventus dan duo Milan. Baggio gantung sepatu pada 2004 silam. Setelahnya, ia jarang muncul di media.
Di kehidupan barunya, Baggio memilih menikmati kehidupan pedesaan. Baggio lebih banyak berhubungan dengan alam tanpa kebisingan di lapangan.
"Saya bahagia tanpa sepak bola. Berhubungan dengan alam adalah hal terindah," kata sosok yang kini berusia 54 tahun itu kepada Il Venerdi, dikutip dari Football Italia, Jumat (7/5).
Ia menjalani hal-hal sederhana. Semua memberi dirinya kepuasan. Namun yang namanya legenda, tak bisa lepas dari magnet lapangan hijau begitu saja. Masih banyak penggemar yang mengirimkan pesan berisi kekaguman untuknya.
Baggio merasa terkejut sekaligus senang. Setelah tahun-tahun berlalu, tetap ada pendukung yang memperhatikannya.
Selanjutnya ia diminta mengomentari situasi lapangan hijau saat ini. Pandemi Covid-19 membuat penonton dilarang memenuhi stadion. "Sepak bola tanpa penggemar (di tribun), sangat menyedihkan," ujar Baggio.