REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga usia lanjut, Nabi Zakaria bersama istrinya bernama Ilyasya tidak juga dikaruniai keturunan. Meski begitu, dua hamba shaleh ini terus bertawakal dengan beragam cara.
Imad Al-Hilali dalam buku Ensiklopedia Wanita Alquran menjelaskan, nama lengkap istri Nabi Zakaria itu adalah Ilyasya binti Faqud bin Qabil. Wanita ini selalu berdoa kepada Allah SWT baik dalam kesendirian maupun dalam keramaian.
Ia berdoa agar dikaruniai keturunan di dalam hidupnya. Walau Ilyasya seorang yang mandul dan sakit-sakitan, ia tetap berharap Allah dapat memberikan keturunan kepadanya sebagaimana yang terjadi kepada wanita-wanita lainnya secara umum.
Ketika belum diberikan keturunan, Ilyasya selain berdoa juga selalu bertasbih tiap waktu pagi dan petang. Demikian halnya dengan Nabi Zakaria.
Walau dirinya sudah sangat renta, kepalanya sudah penuh uban, istrinya sudah divonis mandul yang tak mungkin dapat memberikan keturunan, dan ia nyaris dalam kondisi putus asa, namun beliau tetap bersabar. Kedua hamba shaleh ini tetap sabar menanti keputusan dan ketetapan Allah perihal rezeki keturunan untuk mereka.
Seiring doa dan juga amalan ibadah yang dikerjakan secara konsisten, maka Allah pun mengabulkan permohonan keduanya dan memberikan keturunan kepada mereka. Melalui rahim Ilyasya, lahirlah seorang anak yang diberi nama Yahya. Padahal di saat mengandung Nabi Yahya, Ilyasya berusia 98 tahun dan Nabi Zakaria berusia 120 tahun.
Baca juga: Doa Nabi Zakaria Agar Dikaruniai Anak