Bijak Kelola Keuangan Jelang Lebaran Saat Pandemi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Belanja di swalayan (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Belanja jelang hari raya telah menjadi tradisi yang dilakukan masyarakat di Tanah Air. Namun, perlu menahan diri dalam berbelanja aneka kebutuhan seperti bahan makanan, kue-kue Lebaran, pakaian dan lain-lain agar tidak menjadi boros.
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Akhmad Akbar Susamto mengatakan, masyarakat harus bijak agar dapat mengelola keuangan. Sebab, perayaan tahun ini masih situasi krisis ekonomi akibat hantaman pandemi covid.
Belum lagi, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berjalan negatif selama empat triwulan terakhir. Akbar berpendapat, kemungkinan situasi ekonomi seperti ini masih akan bertahan sampai beberapa bulan ke depan, bahkan sampai akhir 2021.
"Karenanya, penting untuk siapapun menggunakan uang secara bijak, tidak dihabiskan semua untuk lebaran," kata Akbar, Kamis (6/5).
Ia menyarankan, belanja difokuskan kepada hal-hal fungsional, sedangkan kebutuhan lain yang bersifat tidak fungsional sebaiknya dihindari. Bila memiliki kelebihan uang, ia menyarankan digunakan membantu masyarakat yang membutuhkan atau bersedekah.
"Sebab, selama pandemi tidak sedikit pekerja yang pendapatannya menurun bahkan kehilangan pekerjaan. Misal ada kelebihan uang sangat disarankan membantu yang kesusahan. Bukan semata untuk lebaran, tapi untuk melewati masa krisis," ujar Akbar.
Menurut Akbar, dengan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan kita tidak hanya bisa meringankan beban orang-orang itu. Tapi, juga ikut membantu bangsa Indonesia untuk bisa segera ke luar dari krisis ekonomi saat ini.