Sholat Id di Lapangan Wajib Koordinasi dengan Satgas

Red: Ani Nursalikah

Jumat 07 May 2021 08:48 WIB

Sholat Id di Lapangan Wajib Koordinasi dengan Satgas Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA Sholat Id di Lapangan Wajib Koordinasi dengan Satgas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama menerbitkan Surat Panduan Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1442 Hijriyah dalam Situasi Pandemi yang salah satu poinnya mengatur tentang Sholat Id di lapangan terbuka wajib berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 setempat.

"Panitia Hari Besar Islam/Panitia Sholat Idul Fitri sebelum menggelar Sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan terbuka wajib berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Satgas Penanganan Covid-19, dan unsur keamanan setempat. Untuk mengetahui informasi status zonasi dan menyiapkan tenaga pengawas agar standar protokol kesehatan Covid-19 dijalankan dengan baik, aman dan terkendali," bunyi poin surat panduan yang diterbitkan pada Kamis (6/5).

Baca Juga

Dalam surat bernomor No SE 07 Tahun 2021 di Jakarta itu, pelaksanaan Sholat Idul Fitri boleh dilakukan di masjid maupun lapangan terbuka dengan catatan wilayahnya masuk dalam zona hijau dan kuning Covid-19. Sementara bagi mereka yang tinggal di zona merah dan oranye agar dilakukan di rumah masing-masing, sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia dan ormas-ormas Islam lainnya.

Selain itu, pelaksanaan Sholat Id di lapangan/masjid harus memenuhi sejumlah standar protokol pencegahan penularan Covid-19, seperti jamaah tak boleh melebihi 50 persen dari kapasitas ruangan, wajib berjarak, ada pengecekan suhu tubuh. Kemudian bagi para lansia (lanjut usia) atau orang dalam kondisi kurang sehat, baru sembuh dari sakit atau dari perjalanan, disarankan tidak menghadiri Sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan.

Seluruh jamaah agar tetap memakai masker selama pelaksanaan Sholat Idul Fitri dan selama menyimak khutbah Idul Fitri. Khutbah Idul Fitri dilakukan secara singkat dengan tetap memenuhi rukun khutbah, paling lama 20 menit.

Mimbar yang digunakan dalam penyelenggaraan Sholat Idul Fitri di masjid dan lapangan agar dilengkapi pembatas transparan antara khatib dan jamaah. Terakhir menghindari berjabat tangan dengan bersentuhan secara fisik.

Silaturahim dalam rangka Idul Fitri agar hanya dilakukan bersama keluarga terdekat dan tidak menggelar kegiatan Open House/Halal Bihalal di lingkungan kantor atau komunitas. "Saya minta kepada seluruh jajaran Kemenag untuk segera menyosialisasikan edaran ini secara masif, terutama kepada pengurus masjid dan panitia hari besar Islam serta masyarakat luas agar dilaksanakan sebagaimana mestinya," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.