REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar hambatan yang dihadapi dalam pengembangan wakaf di Tanah Air diselesaikan. Wapres menyebut beberapa tantangan wakaf saat ini adalah membangun kepercayaan publik, peningkatan kapasitas dan kompetensi nazir, literasi dan edukasi perwakafan, dan harmonisasi kelembagaan dan peraturan perundang-undangan.
"Pertama, kepercayaan publik terhadap pengelolaan wakaf masih perlu untuk terus ditingkatkan," kata Ma'ruf dalam Web Seminar Nasional Wakaf yang dilaksanakan virtual, Jumat (7/5).
Ia pun mendorong pengembangan pengelolaan wakaf yang baik atau Good Waqf Governance, antara lain, melalui implementasi Waqf Core Principles yang mencakup transparansi, akuntabilitas, dan pengawasan. Kedua, pengembangan e-service atau layanan wakaf berbasis elektronik; serta mengupayakan bagi mauquf ‘alaih.
Pemerintah, kata Kiai Ma'ruf, mengapresiasi dukungan dan kontribusi yang diberikan oleh Bank Indonesia dalam memformulasikan Waqf Core Principles bersama BWI dan International Research of Training Institute-Islamic Development Bank.
"Saya berharap ke depan Waqf Core Principles ini dapat dimplementasikan dengan lebih baik agar tata kelola lembaga-lembaga nazir semakin meningkat dan pengelolaan harta wakaf, serta penyalurannya menjadi semakin tepat sasaran," kata Kiai Ma'ruf.
Baca juga : Wapres Ingin Ceramah atau Khutbah Jumat Sosialisasikan Wakaf