Jumat 07 May 2021 14:49 WIB

Kemenhub: Pergerakan Transportasi dan Penumpang Terkendali

Penumpang angkutan darat turun 75 persen dan udara turun 82,7 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Petugas beraktivitas di area pintu kedatangan Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jumat (7/5). Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, sejumlah maskapai telah mengonfirmasi tidak melayani penerbangan di bandara-bandara yang dikelola oleh AP II pada penerapan larangan mudik 6-17 Mei 2021 sebagai upaya mendukung pemerintah terkait ketentuan peniadaan mudik guna mencegah penyebaran Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas beraktivitas di area pintu kedatangan Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jumat (7/5). Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, sejumlah maskapai telah mengonfirmasi tidak melayani penerbangan di bandara-bandara yang dikelola oleh AP II pada penerapan larangan mudik 6-17 Mei 2021 sebagai upaya mendukung pemerintah terkait ketentuan peniadaan mudik guna mencegah penyebaran Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengklaim pergerakan transportasi dan penumpang terkendali pada hari pertama larangan mudik, Kamis (5/6). Larangan mudik saat ini sudah berlaku hingga 17 Mei 2021. 

"Berdasarkan hasil pemantauan pengendalian transportasi di hari pertama kemarin, jumlah pergerakan transportasi dan penumpang baik di transportasi darat, laut, dan udara, dan kereta api menurun cukup signifikan dibanding sebelum masa larangan,” kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, Jumat (7/5). 

Baca Juga

Dia mengatakan, penumpang angkutan darat atau bus mencapai 10.644 orang atau turun sekitar 75 persen dibandingkan hari biasa. Sedangkan volume lalu lintas harian (motor, mobil penumpang, dan mobil besar) yang menggunakan jalan nasional nontol ke luar Jabodetabek mencapai lebih dari 68 ribu kendaraan atau turun sekitar 48 persen dibandingkan hari biasa.  

Selanjutnya, Adita mengatakan dari 12 bandara pemantau tercatat sebanyak 270 flight keberangkatan atau turun 82,7 persen dari hari biasa. Sedangkan, jumlah penumpang yang melakukan perjalanan keberangkatan mencapai sekitar 3.856 orang atau turun sekitar 96,2  persen dibandingkan hari biasa.

Untuk pergerakan penumpang kereta api mencapai 17.220 orang atau turun 71 persen dari jumlah penumpang sehari sebelumnya. "Jika dibanding dengan rata-rata penumpang dari 22 April-5 Mei, jumlah penumpang kereta api pada Kamis kemarin turun 63 persen," jelas Adita.

Lalu untuk pelabuhan antarpulau, terdapat 2.048 orang penumpang atau turun 88 persen dibandingkan hari biasa. Angka tersebut merupakan hasil dari 51 pelabuhan yang dipantau.

“Penurunan volume penumpang yang cukup signifikan di semua moda transportasi ini bisa diindikasikan, pertama, masyarakat telah melakukan perjalanan lebih dulu di masa Pra Peniadaan Mudik, atau kedua, tingkat kepatuhan masyarakat yang meningkat terhadap peraturan peniadaan mudik di tahun 2021,” jelas Adita.

Adita menjelaskan, dari pemantauan penerapan pengendalian transportasi pada hari pertama laramgan mudik, penerapan protokol kesehatan di prasarana dan sarana transportasi umum berjalan cukup baik. Selain itu penyekatan yang dilakukan petugas di sejumlah titik sudah baik dan akan terus dioptimalkan.

“Selanjutnya, kami akan terus melakukan pemantauan terhadap pengendalian transportasi di masa Idul Fitri 2021 dan memastikan perjalanan masyarakat berjalan sesuai ketentuan yang berlaku,” ungkap Adita.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement