Jumat 07 May 2021 17:29 WIB

Gubernur Maluku Bentak Protokoler Istana, Ini Penjelasannya

Kejadian itu terjadi saat Presiden melakukan kunjungan kerja menemui korban gempa. 

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan memberi klarifikasi terkait viralnya video yang menunjukkan Gubernur Maluku Murad Ismail membentak seorang perempuan di sela kunjungan kerja Presiden Jokowi. Dari video yang beredar tersebut, terdengar Murad membentak dengan nada tinggi kepada perempuan tersebut, "Kamu siapa?"

Perempuan tersebut, yang ternyata adalah seorang staf protokoler istana kepresidenan pun menjawab, "Saya dari istana." Entah bagaimana awal mula kesalahpahaman antara keduanya terjadi, padahal saat itu ada banyak warga yang berada di sekitar lokasi. 

"Marah-marah.. ini pejabat daerah..," balas Murad dengan suara yang tidak begitu jelas. 

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, bahwa kejadian itu terjadi saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja untuk menemui korban gempa di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, pada 29 Oktober 2019 lalu.

Heru memastikan, bahwa hal itu hanya kesalahpahaman semata yang tidak perlu dibesar-besarkan. Peristiwa tersebut telah diselesaikan dengan baik antara kedua pihak selepas kejadian.

"Itu hanya kesalahpahaman saja, tidak perlu dibesar-besarkan. Saat itu juga sudah diselesaikan dan tidak ada permasalahan," ujarnya, Jumat (7/5).

Heru mengungkap, bahwa hingga saat ini, Gubernur Maluku beserta jajarannya sangat kooperatif apabila Presiden Joko Widodo berkunjung ke Provinsi Maluku dalam rangka kunjungan kerja.

"Peristiwa ini terjadi tahun 2019 ketika Presiden meninjau gempa di Maluku. Gubernur Maluku dan jajarannya sangat koperatif jika Presiden berkunjung ke Maluku," katanya.

Sebagai kilas balik, saat itu Kepala Negara beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau posko pengungsian yang didirikan di Universitas Darussalam, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, setelah terjadi bencana gempa M 6,5 di wilayah tersebut pada 26 September 2019.

Kepala Negara dalam kunjungan itu memerintahkan jajarannya untuk mengalokasikan anggaran untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak gempa untuk membangun kembali rumah yang rusak hingga roboh setelah gempa itu. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement