REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satgas Penanganan Covid-19 berharap pengetatan mobilitas masyarakat bisa mempersempit ruang gerak penyebaran varian baru virus korona. Pengetatan mobilitas ini dilakukan di dalam maupun luar negeri sehingga pengendaliannya dapat dengan cepat dilakukan.
“Jika mutasi virus dibiarkan, maka akan semakin banyak varian Covid-19 yang muncul dan berpotensi berdampak buruk dalam upaya pengendalian Covid-19,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Jumat (7/5).
Wiku mengatakan, jika langkah pengetatan tidak dilakukan atau terjadi pembiaran maka bakal berdampak buruk pada meningkatnya laju penularan akibat perubahan pada karakteristik virus dan sifat biologisnya. Di samping itu, yang paling dikhawatirkan yakni menurunnya efektivitas vaksin yang kini tengah diberikan kepada masyarakat.
Sebab, lanjut Wiku, vaksin dikembangkan dengan jenis-jenis virus yang spesifik. Begitu pula dengan akurasi testing karena lokasi-lokasi mutasi yang berbeda-beda pada setiap varian.
“Potensi efek negatif ini sedang dipelajari lebih lanjut, dan semua temuan hasilnya akan diberitahukan kepada masyarakat,” ujar Wiku.