Jumat 07 May 2021 21:36 WIB

Kronologi Pemudik Asal Tangerang yang Ternyata Positif Covid

Keduanya telah dirujuk ke fasilitas kesehatan di Solo.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas gabungan memberhentikan dan memeriksa kelengkapan kendaraan asal luar Kota Solo yang melintas di kawasan Tugu Makutho di Solo, Jawa Tengah, Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/5/2021). Kegiatan penyekatan larangan mudik di perbatasan Kota Solo tersebut digelar untuk menegakkan aturan pemerintah yang melarang mudik pada momen lebaran 2021 guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Petugas gabungan memberhentikan dan memeriksa kelengkapan kendaraan asal luar Kota Solo yang melintas di kawasan Tugu Makutho di Solo, Jawa Tengah, Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/5/2021). Kegiatan penyekatan larangan mudik di perbatasan Kota Solo tersebut digelar untuk menegakkan aturan pemerintah yang melarang mudik pada momen lebaran 2021 guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo mendapati dua pemudik dari Tangerang, Provinsi Banten, terinfeksi Covid-19. Keduanya telah dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani, mengatakan, dua pemudik tersebut pulang kampung ke Solo bersama tiga orang lainnya. Kelimanya berhasil lolos pos penyekatan dan pulang ke rumah mereka di wilayah Kecamatan Serengan.

Baca Juga

Namun, Satgas Jogo Tonggo berhasil mendeteksi adanya pendatang. "Satgas Jogo Tonggo melaporkan lalu mereka dibawa ke Solo Techno Park," kata Ahyani kepada wartawan, Jumat (7/5).

Sesampainya di Solo Techno Park, lima pemudik tersebut langsung menjalani screening dan tes swab antigen. Ternyata, ada dua orang yang hasilnya positif. "Yang satu tidak bergejala dibawa ke Asrama Haji Donohudan, satunya dirujuk ke rumah sakit karena bergejala," imbuh Sekretaris Daerah (Sekda) Solo tersebut.

Sedangkan tiga pemudik yang hasil tesnya dinyatakan negatif tetap harus menjalani karantina di Solo Techno Park selama lima hari. Setelah itu, mereka menjalani tes swab antigen ulang. Jika hasilnya negatif, maka diperbolehkan keluar dari lokasi karantina.

Ahyani menilai, keberadaan Satgas Jogo Tonggo sangat efektif untuk mendeteksi adanya pemudik. Sebab, mereka lebih tahu kondisi warga di wilayah masing-masing. "Jogo Tonggo terbukti efektif dibandingkan penyekatan," ujarnya.

Di sisi lain, Ahyani menyebut penyebaran Covid-19 mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Solo, penambahan kasus harian pada Kamis (6/5) mencapai 42 orang, sedangkan kesembuhan hanya 18 orang. Padahal, dalam beberapa waktu terakhir penambahan kasus harian cukup stabil di angka belasan kasus. "Peningkatan ini harus diwaspadai, mungkin karena kita terlalu terbuka banyak sekali interaksi, juga pendatang," tegasnya.

Oleh sebab itu, Pemkot meminta agar masyarakat semakin hati-hari dan memperketat penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di sisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 juga terus melakukan penelusuran (tracing) secara massif.

Sementara itu, Camat Serengan, Agung Wijayanto, mengatakan, lima pemudik dari Tangerang tersebut pulang ke Solo menggunakan angkutan bus umum. Sebelum bus memasuki Terminal Tirtonadi, kelimanya turun di kawasan Kerten. Selanjutnya, mereka pulang ke rumah menggunakan taksi daring. "Satgas Jogo Tonggo lalu melaporkan hal ini ke Satgas Kecamatan untuk diarahkan ke lokasi karantina di Solo Techno Park," ucap Agung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement