REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan bahwa negara itu akan memperkuat keamanan petugas polisi, dengan menyiapkan hingga 10 juta Euro atau sekitar 12 juta dolar AS. Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap kasus serangan fatal beberapa waktu lalu yang ditujukan kepada petugas.
“Saya memutuskan untuk segera mengeluarkan paket 10 juta Euro untuk memperkuat keamanan polisi. Kami lebih dari sebelumnya untuk melanjutkan perang melawan ketidakamanan,” ujar Castex dalam sebuah pernyataan saat melakukan perjalanan ke Sarcelles, wilaya utara Prancis, dilansir China.org, Sabtu (8/5).
Castex mengatakan Prancis akan melanjutkan penempatan polisi dan petugas keamanan tambahan di lapangan. Peningkatan juga dilakukan dengan mendukung modernisasi peralatan dan material yang diperlukan oleh unit tersebut.
Pemerintah Prancis juga akan menyiapkan kamera tubuh sebagai salah satu perlengkapan umum bagi seluruh polisi di negara itu. Hukuman terkait kekerasan terhadap petugas kepolisian juga akan diperkuat.
Langkah-langkah keamanan terbaru yang digagas Pemerintah Prancis muncul setelah seorang polisi ditembak mati di Avignon, kota selatan negara itu pada 5 Mei lalu, selama operasi untuk menyelidiki dugaan transaksi narkoba. Pelaku penembakan hingga saat ini masih menjadi buron.
Polisi berusia 36 tahun itu adalah perwira kedua yang tewas saat bertugas tahun ini. Sebelumnya, seorang polisi wanita ditikam hingga tewas pada 23 April dalam aksi teror di sebuah kantor polisi di wilayah pinggiran Ibu Kota Paris, Rambouillet.
"Pada 2020, tujuh petugas polisi Prancis kehilangan nyawa dalam misi untuk memastikan keselamatan kami," jelas Castex.