Sabtu 08 May 2021 11:19 WIB

Indonesia Alami Kenaikan Kasus Covid Tertinggi Asia Tenggara

Indonesia alami kenaikan kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara yaitu 19 persen

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Christiyaningsih
Petugas medis dilengkapi kostum Alat Pengaman Diri (APD) bertukar informasi di ruang rawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Iskandar Muda, Nagan Raya, Aceh, Kamis (6/5/2021). Data yang dirilis Kementerian Kesehatan pada 4 Mei 2021 jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.686.373 kasus dan pada 5 Mei 2021 sebanyak 1.691.658 kasus atau terjadi peningkatan sebanyak 5.285 kasus dalam satu hari.
Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA
Petugas medis dilengkapi kostum Alat Pengaman Diri (APD) bertukar informasi di ruang rawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Iskandar Muda, Nagan Raya, Aceh, Kamis (6/5/2021). Data yang dirilis Kementerian Kesehatan pada 4 Mei 2021 jumlah kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.686.373 kasus dan pada 5 Mei 2021 sebanyak 1.691.658 kasus atau terjadi peningkatan sebanyak 5.285 kasus dalam satu hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan Covid-19 terus terjadi di dunia hingga Sabtu (8/5). Bahkan, Indonesia tercatat menjadi salah satu negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara yaitu 19 persen.

Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengutip data dari organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) bahwa di antara negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia jadi salah satu negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 tertinggi. "Negara India, Indonesia, Nepal, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Maladewa, Timor Leste, Myanmar, dan Bhutan mengalami kenaikan kasus tertinggi yaitu 19 persen. Ini dilihat dari kurun waktu sepekan hingga 2 Mei 2021," ujarnya saat konferensi virtual kedaangan vaksin Covid-19 Tahap 12 di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (8/5).

Baca Juga

Kenaikan kasus Covid-19 yang cukup tinggi ini diakui utamanya terjadi di India. Dengan kenaikan kasus baru, proporsi kasus baru Asia Tenggara sebanyak 47 persen dari kasus baru dunia selama kurun waktu tersebut.

Tak hanya Asia, Retno menyebut peningkatan kasus Covid-19 juga terjadi di dunia. Retno mengutip jumlah kasus positif dunia sudah melebihi 157 juta kasus dengan angka kematian lebih dari 3,2 juta jiwa hingga per Jumat (7/5).

Ia mengutip laporan mingguan WHO terkait kasus epidemiologi global Covid-19 di pekan lalu sampai 2 Mei 2021. Laporan itu menunjukkan jumlah kasus global dalam dua pekan terakhir melebihi jumlah kasus selama enam bulan pertama pandemi.

"Jumlahnya sangat tinggi dengan lebih dari 5,7 juta kasus per pekan," katanya.

Kondisi penularan Covid-19 di dunia menjadi pengingat semua pihak bahwa penyebaran virus ini masih terjadi di mana-mana. Retno meminta semua pihak harus terus waspada.

"Setiap dari kita dapat menjadi bagian dari ikhtiar mencegah peningkatan penyebaran virus Covid-19. Caranya? Kita sukseskan ikhtiar vaksinasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah dan tidak kalah pentingnya terus patuhi protokol kesehatan," ujar Retno.

Ia mewanti-wanti protokol kesehatan jangan pernah kendor. Sebab, mematuhi protokol kesehatan bukan saja untuk melindungi diri sendiri namun juga melindungi orang-orang sekitar yang disayang. "Kasus ini mengajak kita untuk terus mematuhi protokol kesehatan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement