Pemkab Banyumas Izinkan Objek Wisata Buka Saat Libur Lebaran
Red: Esthi Maharani
Lokawisata Baturraden di Banyumas, Jawa Tengah. | Foto: Republika/Wahyu Suryana
REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengizinkan objek wisata di daerah itu tetap buka saat libur lebaran asalkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Selain objek wisata milik Pemkab Banyumas, ada lebih kurang 27 objek swasta milik swasta desa wisata yang telah mendapatkan izin untuk beroperasi, namun hanya melayani wisatawan lokal," kata Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Asis Kusumandani, Sabtu (8/5).
Ia mengatakan kebijakan tersebut juga didasari oleh surat edaran Gubernur Jawa Tengah yang memperbolehkan objek wisata tetap buka pada masa libur Lebaran 2021. Akan tetapi, jumlah pengunjung objek wisata dibatasi maksimal 30 persen dari kapasitas maksimal.
"Sebenarnya objek wisata di Banyumas sudah melakukan pembatasan terhadap jumlah pengunjung, sehingga sudah biasa dengan adanya kebijakan itu," katanya.
Kendati demikian, Asis memperkirakan jumlah wisatawan lokal yang datang per harinya tidak bisa mencapai 30 persen dari kapasitas maksimal. Menurut dia, hal itu disebabkan saat sekarang dalam periode larangan mudik yang berlangsung pada tanggal 6-17 Mei 2021 dan banyak akses jalan yang ditutup atau disekat, sehingga akan berdampak terhadap tingkat kunjungan wisata.
"Memang agak berat untuk bisa mencapai 30 persen sekarang ini. Seperti Lokawisata Baturraden yang kami kelola saja, saat sekarang pada hari-hari biasa, bahkan Sabtu dan Minggu juga, pengunjungnya enggak sampai 200 orang," katanya.
Padahal, kata dia, kapasitas maksimal Lokawisata Baturraden mencapai 15.000 orang yang dihitung dari total luas lahan 16,8 hektare dengan luas lahan yang bisa dijamah manusia lebih kurang 4 hektare.Terkait dengan objek wisata yang beroperasi saat libur Lebaran 2021, dia mengingatkan pengelolanya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan terhadap para pengunjung.
"Jangan sampai muncul klaster wisata dalam penyebaran Covid-19 di Banyumas," katanya.