REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menjelang pembicaraan konsultasi politik baru antara Ankara dan Kairo, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Jumat menekankan persahabatan yang lama antara rakyat Turki dan Mesir. Kedua negara punya irisan sejarah.
"Rakyat Mesir dan bangsa Turki memiliki irisan sejarah," kata Erdogan kepada wartawan setelah Shalat Jumat di Istanbul.
Dia menambahkan, sebagai sahabat, Turki berusaha untuk memulihkan persamaan historis kami dengan rakyat Mesir. Menyinggung tentang sengketa batas maritim yang sedang berlangsung di Mediterania Timur, Erdogan menegaskan kembali bahwa hal itu akan "mengecewakan" Turki jika melihat rakyat Mesir berdiri dalam solidaritas dengan Yunani.
Dalam sebuah wawancara minggu ini, Wakil Presiden Turki Oktay menyoroti garis batas maritim yang baru-baru ini dibuat oleh Mesir sebagai upaya menghormati zona ekonomi eksklusif (ZEE) Turki. Hal ini berbeda dengan Yunani yang mempermasalahkan wilayah Turki di Mediterania Timur.
"Pembicaraan baru-baru ini yang dihidupkan kembali antara Turki dan Mesir akan berlanjut, dan terus berkembang," tutur Erdogan.
Pernyataan itu menyusul rilis yang mengatakan pembicaraan yang berlangsung "jujur dan mendalam" selama dua hari antara Turki dan Mesir di ibu kota Kairo. Demikian menurut pernyataan pers kedua negara yang dikeluarkan pada Kamis.
Sebelumnya, telah disepakati bahwa pertemuan pertama yang dibuka antara badan intelijen kedua belah pihak akan dilanjutkan di tingkat kementerian luar negeri. Mesir telah mengundang pihak Turki untuk berkunjung pada awal Mei, kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada 15 April.
Turki dan Mesir baru-baru ini merilis pernyataan tentang hubungan bilateral, menunjukkan pemulihan hubungan yang diharapkan setelah lebih dari tujuh tahun melewati ketegangan politik.
Setelah pertemuan antar-delegasi, Cavusoglu mengatakan dia juga dapat bertemu dengan sejawatnya dari Mesir.
Turki dan Mesir baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tentang perbaikan hubungan bilateral, keduanya menyampaikan harapan pemulihan hubungan setelah lebih dari tujuh tahun ketegangan politik.
Kedua negara saling bertukar sinyal positif untuk menjalin komunikasi dan dialog, termasuk kemungkinan mengadakan pembicaraan untuk mengatur perbatasan maritim mereka di Mediterania Timur.
Vaksin Covid-19 buatan Turki
Mengenai vaksin Covid-19, Erdogan mengatakan bahwa upaya pengembangan vaksin Turki terus diselesaikan untuk memasok vaksin kepada masyarakat Turki dan dunia.
"Begitu vaksin-vaksin itu siap, Turki akan membagikan vaksin Covid-19 kepada semua orang," kata Erdogan, seraya menambahkan bahwa sains bukan untuk sebagian masyarakat saja tetapi untuk semua manusia.