REPUBLIKA.CO.ID, RIO De Janeiro -- Korban tewas dalam penggerebekan polisi terhadap geng narkoba di permukiman kumuh Rio de Janeiro pada Kamis bertambah menjadi 28 orang. Demikian menurut polisi sipil pada Jumat (7/5).
Penyergapan itu merupakan operasi paling mematikan yang pernah dilakukan oleh petugas keamanan di kota Brazil tersebut. "Tiga jasad lainnya yang dievakuasi dari lokasi itu adalah pria yang terkait dengan kejahatan terorganisir," katanya.
Sebanyak 24 orang lainnya dan satu petugas polisi juga tewas dalam operasi di permukiman Jacarezinho, Rio de Janeiro utara."Intelijen membenarkan bahwa mereka yang tewas merupakan pengedar narkoba. Mereka menembaki petugas, untuk membunuh. Mereka disuruh untuk melawan," kata kepala Polisi Sipil Allan Turnowski kepada awak media.
Peristiwa berdarah itu menuai kritikan dari kelompok HAM termasuk Amnesty International, yang mengecam polisi atas insiden hilangnya nyawa yang memalukan dan tak dapat dibenarkan" di permukiman yang mayoritas penduduknya berkulit Hitam dan miskin.
Kantor HAM PBB pada Jumat mendesak penyelidikan independen dalam operasi tersebut. Juru bicara urusan HAM PBB, Rupert Colville, menyebutkan bahwa polisi menggunakan kekuatan yang "tidak proporsional dan tidak perlu."