REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, dengan budaya yang beragam, bahasa, ras, suku, dan tradisi serta adat istiadat lokal yang juga berbeda-beda. Namun perbedaan itu bukanlah pemisah satu sama lain, melainkan justru pemersatu dan tetap menjadi satu kesatuan dalam rumah yang sama yaitu bangsa Indonesia.
Salah satu identitas Indonesia yang paling dominan dari dulu hingga sekarang adalah keragaman, atau kebhinekaan. Identitas tersebut tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, namun hasil dialog sejarah panjang dari generasi ke generasi, dan senantiasa eksis dari dahulu hingga sekarang ini
Hal ini disampaikan Ai Fatimah Nur Fuad, MA., Ph.D yang merupakan Dosen di Universitas Muhammadiyah Prof. Uhamka Jakarta, dalam diskusi yang bertajuk “Inspirasi Walisongo; Merawat Kebhinekaan” yang ditayangkan melalui kanal YouTube BKNP PDI-P pada Sabtu (08/5).
"Bhineka unggal ika yang bermakna berbeda-beda tetapi tetap satu itu merupakan semboyan bangsa Indonesia saat ini, dan yang akan datang, juga sudah terbukti di masa-masa sebelumnya," Jelas Ai Fatimah dalam keterangan persnya.
Kehidupan manusia dengan asfek sosial yang berbeda perlu di kaji ulang. Untuk kembali di revitalisasi dan reorientasi sesuai petunjuk Alquran. Manusia mutlak memerlukan bimbingan dan petunjuk, dan petunjuk itu telah turun berada di tengah-tengah kita saat ini, yaitu Alquranul karim.