jatimnow.com - EAS atau Elok Anggraini Setyawati (45), asisten rumah tangga (ART) yang diduga menjadi korban penganiayaan majikannya menyebut dirinya hanya sekali menerima gaji dari majikannya selama setahun bekerja di salah satu rumah di Raya Manyar Tirtomoyo, Kota Surabaya.
"Cuma satu kali saja terima bayaran. Habis itu nggak dikasih lagi," ujar Elok saat ditemui di Liponsos Surabaya, Sabtu (8/5/2021) malam.
Baca juga:
- Kisah ART di Surabaya, Disuruh Makan Kotoran Kucing hingga Dianiaya Majikannya
- Polisi Selidiki Dugaan ART Dianiaya Majikan hingga Disuruh Makan Kotoran Kucing
- ART Diduga Dianiaya hingga Disuruh Makan Kotoran Kucing, Ini Kata Liponsos
Ia mengaku mengenal majikannya dari seorang makelar. Selain mendapat jaminan tempat tinggal dan makan setiap hari, Elok juga mengaku dijanjikan menerima uang tunai atau gajian setiap bulannya.
"Saya itu dulu dijanjikan gaji satu juta lima ratus ribu rupiah setiap bulan," jelasnya.
Saat ini, Elok masih menjalani perawatan di Liponsos Surabaya. Dengan tubuhnya yang kurus, ibu ART ini terlihat tidak mampu menjaga keseimbangan berdiri.
Dengan kursi roda, di sekujur tubuh Elok juga nampak dipenuhi luka, mulai di punggung, pergelangan tangan dan kaki.
"Punggung yang paling sering, terus tangan ini sakit karena sering jatuh dan ditendang," paparnya.
Selain dianiaya, EAS juga diperlakukan tidak manusiawi oleh sang majikan, dengan cara diberi makan kotoran kucing.
"Majikan saya bilang, itu ada tahi kucing kok ga dibuang. Terus saya bilang iya nanti saya buang. Terus dia bilang lagi, ga usah nanti buat makan kamu. Saya pikir itu bercanda ternyata beneran, saya dikasih makan sama tahi kucing," ungkap EAS sebelumnya.