REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teguh merupakan seorang anak yang sudah ditinggal ayah sejak 2010 silam. Kala itu, usia Teguh baru menginjak 3 tahun. Tidak hanya itu, satu tahun kemudian, ibunya, Kusiyah juga berpulang kepangkuan Ilahi pada 2011 ketika Teguh berusia 4 tahun.
Dengan kondisi yang demikian, Elpiah (Bibi Teguh) bertekad untuk merawat dan menjaga Teguh. Dan kini Teguh sudah menjadi bagian dari keluarga Elpiah, bersama 3 orang anaknya. Teguh dan keluarga barunya hidup dengan mengandalkan penghasilan Bibinya sebagai pencari Melinjo.
Hidup serba kekurangan telah menjadikan Teguh dan keluarga Elpiah menjadi keluarga yang kuat, dan sabar. Jika ada uang untuk beli makanan, mereka makan. Jika tidak, mereka bersabar.
Kado Lebaran Yatim (KLY), menjadi bukti kebaikan akan senantiasa mengiringi orang-orang baik,
sekaligus sebagai sebuah hadiah dari buah kesabaran dan ketabahan Teguh. Teguh dan Ibu Elpiah
berharap para donatur diberikan kelapangan dan keberkahan rizki agar dapat terus berbuat baik dan
menolong orang-orang yang senasib dengan mereka.