Ahad 09 May 2021 15:28 WIB

Kadin Karawang: Perusahaan Harus Selesaikan Pembayaran THR

Pemerintah sudah lama menyampaikan tentang kewajiban membayarkan THR itu.

Ilustrasi THR
Foto: Mgrol101
Ilustrasi THR

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengingatkan agar seluruh perusahaan yang ada di Karawang menyelesaikan kewajiban membayar tunjangan hari raya. Ini menyusul semakin dekatnya Lebaran.

"Pihak perusahaan wajib membayarkan THR (tunjangan Hari Raya) bagi karyawannya," kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karawang Fadludin Damanhuri di Karawang, Ahad (9/5).

Baca Juga

Ia mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja sejak jauh-jauh hari sudah mengingatkan mengenai kewajiban perusahaan membayarkan THR karyawannya. "Pemerintah sudah lama menyampaikan tentang kewajiban membayarkan THR itu. Ketentuannya juga sudah ditetapkan. Jadi itu harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan," katanya.

Ditanya lebih lanjut, Fadludin yang biasa disapa Fadel ini mengaku menerima laporan adanya perusahaan yang menunda atau menangguhkan pembayaran THR. "Sampai sekarang belum ada laporan tentang penangguhan atau penundaan pembayaran THR. Jaid kami mengapresiasi bagi perusahaan yang patuh dengan membayarkan THR sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sendiri telah membuka layanan pengaduan THR untuk mengantisipasi adanya perusahaan yang tidak bisa memenuhi kewajiban membayar THR menjelang Lebaran. "Bagi karyawan yang tidak mendapatkan THR dipersilakan melapor ke Disnaker," kata Pelaksana Tugas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat Asip Suhendar.

Menurut Asip, berdasarkan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan tentang pelaksanaan pemberian THR karyawan tahun 2021 bagi pekerja, perusahaan wajib membayarkannya dengan batas waktu tujuh hari sebelum lebaran. "Aturan itu berlaku untuk seluruh karyawan yang mempunyai hubungan kerja satu bulan secara terus-menerus atau lebih dan pekerja yang mempunyai hubungan kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement