REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO - - Perbatasan Provinsi Gorontalo-Sulawesi Tengah (Sulteng) di Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, dijaga personel gabungan (TNI/Polri dan Pemerintah Daerah). Penyekatan di jalur darat tersebut dimaksudkan untuk mengadang para pemudik dari kedua wilayah tersebut.
Untuk mengetahui kesiapan personel di pos perbatasan tersebut, Forkopimda Provinsi Gorontalo melakukan pengecekan Sabtu (8/5). Rombongan Forkopimda terdiri dari Gubernur Rusli Habibie, Kapolda Irjen Pol Dr Akhmad Wiyagus,SIK, Danrem 133 Nani Warta Bone, Brigjen Bagus Antonov Hardito, dan sejumlah pejabat lainnya.
Menurut Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Wahyu Tri Cahyono SIK, Pos Perbatasan di Kecamatan Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, merupakan satu dari empat akses darat menuju wilayah Provinsi Gorontalo. ‘’Empat akses darat tersebut kita lakukan penyekatan,’’ kata dia dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (9/5).
Selain melakukan pengecekan, kata Wahyu, Forkopimda Provinsi Gorontalo juga menggelar rapat koordinasi dengan Forkopimda Provinsi Sulteng. Wakil Gubernur Sulteng, Dr H Rusli Dg Palabbi hadir dalam rakor tersebut mewakili gubernur. ‘’Forkopimda Gorontalo dan Sulteng datang ke perbatasan untuk memastikan kesiapan personel di lapangan,’’ ujar dia.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Rusli Habibie menyerahkan bingkisan kepada personel yang bertugas di lapangan. Ia meminta seluruh personel bertugas semaksimal mungkin untuk merealisasikan larangan mudik guna mencegah klaster baru Covid 19. ‘’Kami apresiasi personel gabungan yang bertugas di lapangan, ‘’ tutur dia.