REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Situasi politik Timur Tengah kembali memanas akibat serangan yang dilakukan Yahudi Lehava terhadap penduduk Palestina sejak 23 April. Aksi penangkapan dan gangguan terhadap jamaah Masjid Al Aqsa masih terjadi hingga hari ini.
Hal ini membuat Koalisi Perempuan Indonesia untuk Al Quds dan Palestina (KPIQP) terpanggil untuk melakukan pembelaan terhadap rakyat Palestina. Selama Ramadhan, KPIQP yang terdiri atas 10 ormas dan lembaga perempuan melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Hari ini (9/5) KPIQP yang mewakili koalisi pembela Palestina di Asia Pasifik menggelar munasoroh Palestina secara virtual. Acara disiarkan baik secara langsung maupun siaran tunda di channel Youtube KPIQP, Adara, Salimah, KNRP TV, dan Radio Rasil.
Ketua KPIQP, Nurjannah Hulwani mengatakan, acara ini dilaksanakan untuk menghentikan penyerangan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.
"Israel telah melakukan penyerangan sejak 23 April lalu. Mereka berencana melakukan penyerangan besar-besaran pada Senin (10/5) yang bertepatan dengan tanggal 28 Ramadhan. Karena itu, kami menyeru kepada seluruh umat Islam, bahkan semua manusia di seluruh dunia, untuk menghentikan serangan brutal tentara Israel terhadap para pejuang Palestina," ungkap Nurjannah.