REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Aksi protes sebagian besar supporter Manchester United terhadap pemilik Setan Merah, Keluarga Glazers, ternyata memberi imbas pada pemasukan klub.
Setan Merah terancam kehilangan pemasukan hingga mencapai 200 juta poundsterling (Rp 3,9 triliun) akibat mundurnya salah satu sponsor. MyProtein, perusahan e-comerce asal Cheshire, sempat dikabarkan berminat menjadi sponsor utama di jersey latihan MU.
MyProtein akan menggantikan AON, yang sebelumnnya menjadi sponsor jersey latihan MU. Kontrak AON bersama MU memang habis pada akhir Juni mendatang.
Kendati begitu, imbas dari aksi protes suporter, The Hut Group (THG), selaku perusahaan induk dari MyProtein memilih mundur dari rencana sponsorhip jersey latihan MU tersebut.
Kabarnya, tawaran sponsorship MyProtein itu bernilai 200 juta euro dengan durasi kontrak selama 10 tahun dan terhitung mulai aktif pada 1 Juli mendatang.
''THG mengkhawatirkan aksi protes suporter United terhadap pemilik MU berimbas pada aksi boikot produk-produk keluaran perusahaan yang menjadi mitra komersil United,'' tulis laporan The Guardian, Ahad (9/5).
THG, yang memiliki kantor pusat di Kota Manchester, tentu berpikir dua kali sebelum bermitra dengan MU. THG tentu tidak mau menjadi target dari suporter MU yang kecewa dan tidak puas dengan kemimpinan Keluarga Glazer di klub.
Aksi protes suporter MU terhadap Keluarga Glazer terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Berawal dari protes terhadap keikutsertaan MU di Liga Super Eropa (ESL), suporter United mulai mengungkapkan ketidakpuasaan terhadap kepemimpinan Keluarga Glazer di MU.
Pengusaha asal Amerika Serikat itu pun diminta untuk meninggalkan MU. Puncaknya, ratusan suporter sempat masuk ke dalam lapangan Stadion Old Trafford, beberapa jam sebelum laga, dua pekan lalu. Pun dengan aksi protes di sekitar Stadion Old Trafford. Imbasnya, Premier League dan FA memutuskan menunda salah satu laga pada pekan ke-34 tersebut.