REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsenal gagal menemani klub satu negaranya, Manchester United, untuk tampil di final Liga Europa. Arsenal kalah dari Villarreal di semifinal dengan skor agregat 1-2 pekan lalu.
Tersingkirnya Arsenal pun menjadi awal tersingkirnya Arsenal dari kompetisi Eropa. Mengingat saat ini Arsenal duduk di posisi sembilan klasemen sementara Liga Primer Inggris.
Jika posisi tersebut bertahan sampai musim berakhir, artinya Arsenal akan absen dari kompetisi Eropa setelah 25 musim terakhir. Posisi pelatih Arsenal Mikel Arteta pun menjadi sorotan setelah protes yang dilakukan oleh penggemar.
"Kami harus berjuang untuk klub ini. Kami mencoba segalanya sampai menit terakhir," kata Arteta dilansir dari laman BBC, akhir pekan ini. "Kami harus memberi selamat pada Villarreal, saya pikir kami pantas memenangkan pertandingan, tapi detailnya menentukan hubungan ini. Kami memiliki tiga peluang besar, mereka tidak, tapi mereka lolos."
Arteta mengaku timnya sangat terpukul. Hal ini karena banyaknya peluang emas yang justru terbuang. Seperti dua tendangan Pierre Emerick Aubameyang yang membentur tiang gawang. Serta tendangan melebar yang dilepaskan oleh Emile Smith Rowe dan Nicolas Pepe.
"Cara kami memulai di Villarreal tidak cukup baik. Kami tidak tiba di sini pada saat terbaik. Untuk 90 persen dari mereka itu adalah semifinal pertama mereka dan kami harus belajar," kata Arteta.
Pendapat Arteta pun diakui oleh kiper Bernd Leno. Dia setuju bahwa leg pertama Arsenal tidak berjalan dengan baik yang membuat the Gunners kehilangan peluang di leg kedua.
"Ini sangat sulit bagi kami semua juga para penggemar. Kami semua sedih. Mudah-mudahan kami bisa membuat musim depan lebih baik dari musim ini," kata Leno. "Musim ini belum berakhir dan dalam empat pertandingan terakhir, kami harus berjuang untuk klub ini dan menunjukkan bahwa kami mencintai klub ini."
Sementara itu mantan bek Arsenal, Lee Dixon, menyebut Arsenal tidak banyak melakukan perubahan pada dua laga itu. Menurutnya, the Gunners sudah terlebih dulu menyerah. "Dari dua pertandingan Arsenal belum melakukan cukup banyak. Mereka terlalu mudah menyerah pada dua laga ini," sindirnya.
Dixon mengakui sebagai penggemar, ada keinginan untuk melihat perubahan signifikan dari Arsenal. Namun belakangan ini, semua berubah dan hanya berpikiran buruk soal timnya. "Mereka telah mengalah pada diri mereka sendiri. Mereka keluar dengan rengekan. Saya harap saat mereka di ruang ganti merasa terluka, tapi saya tidak yakin apakah mereka terluka," jelasnya.