REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sianida adalah salah satu racun paling terkenal dari novel mata-mata hingga misteri pembunuhan. Zat kimia ini memiliki reputasi penyebab kematian yang hampir seketika.
Namun, dalam kehidupan nyata, sianida sedikit lebih rumit. Sianida adalah senyawa yang mengacu pada bahan kimia apa pun yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN). Sianida dapat ditemukan di beberapa tempat yang mengejutkan. Misalnya, ditemukan di banyak makanan nabati yang aman untuk dimakan, termasuk almond, kacang lima, kedelai, dan bayam.
Ada beberapa cara mendiagnosis keracunan sianida. Dilansir dari Healthline, Ahad (9/5), jika Anda mengalami gejala keracunan sianida akut, segera dapatkan bantuan medis darurat. Jika Anda mengalami gejala keracunan sianida kronis, segera temui dokter. Setelah mendiskusikan gejala Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Dokter juga akan melakukan tes darah Trusted Source untuk menilai tingkat methemoglobin. Methemoglobin diukur bila ada kekhawatiran cedera penghirupan asap.
Kemudian, konsentrasi karbon monoksida darah (tingkat karboksihemoglobin). Konsentrasi karbon monoksida darah Anda dapat menunjukkan seberapa banyak asap yang terhirup. Dokter juga akan mengukur tingkat plasma atau laktat darah.