Ahad 09 May 2021 22:04 WIB

Kampanye Rumah Aman Gempa di Sukabumi Digencarkan

Anggota SIBAT memberikan informasi perihal pentingnya perkuatan rumah agar aman gempa

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat meninjau permodelan perkuatan rumah aman gempa (Retrofitting) berbasis masyarakat yang digagas PMI di Kelurahan/Kecamatan Baros, Senin (26/4).
Foto: Republika/riga nurul iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi saat meninjau permodelan perkuatan rumah aman gempa (Retrofitting) berbasis masyarakat yang digagas PMI di Kelurahan/Kecamatan Baros, Senin (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sejumlah relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi dikerahkan untuk melakukan sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana gempa bumi. Salah satunya dengan melakukan kampanye perkuatan rumah aman gempa (Retrofitting) dengan melakukan home visit ke rumah rumah warga. Hal ini seperti yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan/Kecamatan Baros, Sabtu (8/5).

"Saat ini kami melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga untuk melakukan sosialisasi dan kampanye kesiapsiagaan bencana gempa bumi dengan memberikan informasi perihal pentingnya perkuatan rumah agar aman gempa," ujar salah satu Relawan Relawan Siaga Bencana Berbasis masyarakat (SIBAT) Kelurahan Baros Karmila, Ahad (9/5).

Menurut dia, dalam pelaksanaan kegiatan tersebut para anggota SIBAT selain memberikan edukasi dan promosi rumah aman gempa, mereka juga melakukan pelayanan inspeksi dan pengecekan kepada pemilik rumah. Misalnya menjelaskan kondisi rumah yang saat ini dihuni oleh pemiliknya serta memberikan informasi dan rekomendasi tindakan yang harus dilakukan untuk menunjang perkuatan rumah aman gempa.

"Selain memberikan sosialisasi, kami pun melakukan pengecekan bagian bagian rumah untuk melihat kondisi saat ini," kata Karmila.

Selanjutnya memberikan saran masukan kepada warga warga dengan berbekal pengetahuan yang dimiliki hasil pelatihan yang sudah dilaksanakan para anggota Relawan SIBAT.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement