Ahad 09 May 2021 22:13 WIB

Biaya Isolasi di Hotel Yogyakarta Ditanggung Pemudik

Sri Sultan minta warga aktif awasi pemudik yang masuk ke Yogyakarta.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas memeriksa kelengkapan surat saat penyekatan di Wirobrajan, Yogyakarta, Jumat (7/5/2021). Posko penyekatan tambahan di dalam kota Yogyakarta tersebut untuk menjaring pemudik yang melewati jalur alternatif.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Petugas memeriksa kelengkapan surat saat penyekatan di Wirobrajan, Yogyakarta, Jumat (7/5/2021). Posko penyekatan tambahan di dalam kota Yogyakarta tersebut untuk menjaring pemudik yang melewati jalur alternatif.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyiapkan tempat isolasi bagi pemudik di hotel. Melalui Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, sudah disiapkan sekitar 10 hotel untuk dijadikan tempat isolasi.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono mengatakan, berdasarkan koordinasi dengan Pemda DIY, pembiayaan isolasi dibebankan kepada pemudik. "Pembiayaan dari pribadi untuk sementara itu begitu," kata Deddy kepada Republika dalam pesan tertulisnya, Ahad (9/5).

Deddy menuturkan, kurang lebih ada 500 kamar disiapkan di seluruh hotel yang sudah ditunjuk sebagai tempat isolasi. Deddy tidak menjelaskan secara rinci di kabupaten/kota mana saja hotel yang disiapkan. "Pada intinya PHRI siap," ujarnya.

Per kamar, katanya, hanya diisi satu orang. Namun, jika ada ikatan keluarga, satu ruang isolasi dapat digunakan hingga dua orang. Hingga saat ini, Deddy menyebut, belum ada kamar yang diisi untuk isolasi pemudik.