Ahad 09 May 2021 22:16 WIB

Walkot Bandung Minta Warga Tahan Diri ke Pusat Perbelanjaan

Apabila didapati kerumunan di mal atau pusat perbelanjaan akan ditutup sementara.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana pengunjung Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (9/5). Mendekati Lebaran pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bandung diserbu pengunjung.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Suasana pengunjung Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Ahad (9/5). Mendekati Lebaran pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bandung diserbu pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial meminta masyarakat untuk menahan diri berbelanja dengan datang ke pusat-pusat perbelanjaan di Kota Bandung jelang Lebaran 1442 Hijriah pada Kamis (13/5) mendatang. Sebab Covid-19 di Kota Bandung masih terjadi dan kepadatan pengunjung di pusat perbelanjaan dapat menjadi media penyebaran.

"Saya tiap saat terus memantau dan saya meminta kepada satgas di Kota Bandung baik itu ketua harian maupun kasatpol PP semuanya saya terus melakukan evaluasi terus, kenapa karena memang luar biasa masyarakat ini jiga nu geus eweuh si Covid, sudah seperti yang gak ada," kata Oded di Balai Kota Bandung, Ahad (9/5).

Ia memohon kepada masyarakat menahan diri mendatangi pusat perbelanjaan untuk berbelanja. Terlebih, para petugas terus bekerja siang malam untuk mengimbau masyarakat agar tidak berkerumun atau memadati satu kawasan.

"Saya mohon kepada masyarakat Kota Bandung di dalam menghadapi lebaran ini menahan diri dan sing karunya kepada petugas. Petugas tos carape (capai) luar biasa mereka siang malam bertugas kalau masyarakat seperti ini (berkerumun) subhannallah," ujar dia.

Oded berharap tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Bandung akibat adanya kerumunan atau kepadatan di pusat perbelanjaan. Ia pun menegaskan apabila didapati pusat perbelanjaan atau mal yang tidak menerapkan protokol kesehatan akan ditutup sementara.

"Saya kira, saya berharap semua bisa menyadari dan mudah-mudahan akhirnya Mang Oded berharap tidak ada kejadian seperti ditempat lain India. Heuem (tidak ada lonjakan kasus)," katanya.

Ia pun sudah berkoordinasi dengan forum komunikasi pimpinan daerah yang memutuskan apabila didapati kerumunan di mal atau pusat perbelanjaan akan ditutup sementara. Oded mengaku mengedepankan pendekatan persuasif dengan terus mengimbau masyarakat untuk tidak berkerumun yang berarti bukan tidak tegas bertindak.

"Ya, itulah petugas itu kalau menghadapi itu saya tetap mengimbau masyarakat sadar karena kalau terjadi benturan repot juga. Terlalu tegas keras repot juga persoalannya, tahu sendiri, zaman ayeuna dikit-dikit viral repot juga. Secara psikologi teman-teman laporan, itu yang terjadi," katanya.

Terkait penutupan mal atau pusat perbelanjaan sementara untuk meminimalisasi kerumunan, ia mengaku kondisi yang dapat memastikan hal tersebut adalah petugas di lapangan. "Di lapangan, mereka (petugas).yang bisa memastikan seperti apa," katanya.

Sebelumnya, sejumlah pusat perbelanjaan di Jalan Dalem Kaum dan Jalan Kepatihan, Kota Bandung pada Ahad (9/5) sore dipadati oleh masyarakat yang hendak berbelanja jelang

Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang jatuh pada hari Kamis (13/5). Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung tidak menyurutkan animo masyarakat di Kota Bandung untuk berbelanja.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement