Senin 10 May 2021 06:30 WIB

Pesan Din Syamsuddin dalam Membangun Peradaban Manusia

Din Syamsuddin mengatakan Islam sejatinya merupakan agama perdamaian.

Rep: Binti Sholikhah/ Red: Muhammad Hafil
Pesan Din Syamsuddin dalam Membangun Peradaban Manusia. Foto: Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pesan Din Syamsuddin dalam Membangun Peradaban Manusia. Foto: Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menghadirkan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 Din Syamsuddin dalam Tabligh Akbar Gema Kampus Ramadhan periode kelima secara daring melalui Zoom dan kanal YouTube pada Sabtu (8/5).

Tabligh Akbar bertema "Muhammadiyah untuk Perdamaian Semesta" tersebut diikuti oleh 400 peserta via daring.

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Din Syamsuddin mengatakan Islam sejatinya merupakan agama Perdamaian. Dalam konsep pengesaan, harus menampilkan perilaku individu dan bersama-sama kolektif dalam mengesakan Allah, inilah dasar dari kehidupan Manusia.

"Tauhid merupakan landasan dari ilmu keislaman dengan adanya korespondensi antara Tuhan dan makhluk, dan pasar ke dua adanya analogi makrokosmos dan mikrokosmos, yang menjadi dasar dari ilmu keislaman yang diperlukan untuk membangun peradaban manusia yang bersifat Teosentrisme (berpusat kepada Tuhan)," terangnya seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (9/10).

Dalam kesempatan itu, dia menyatakan peradaban manusia telah mengalami kerusakan yang bersifat akumulatif dan pandemi merupakan salah satu kerusakan. Oleh karenanya, agar dapat diambil pembelajaran dan hikmahnya sebagai umat beragama yang meyakini atas kehendak dan kebesaran Allah swt

"Peradaban manusia telak mengalami kerusakan yang bersifat akumulatif, dan pandemi hanya salah satu kerusakan yang bersumber dari dunia yang rusak yang terlalu menekankan kepada manusia, yang jauh dan meninggal konsep Tauhid," ujarnya.

Din Syamsuddin menambahkan, Al-Islam merupakan misi manusia yang membangun peradaban manusia atau semesta. Dia mengusulkan satu sistematika baik iman, islam, akhlak, yaitu berdasarkan Tauhid dikembangkan dengan peradaban khilafah, membawa kemaslahatan dan menampilkan watak-watak Islamiyah.

Din juga menyampaikan khususnya umat Islam dapat memberikan jawaban sebagai solusi rekonstruksi yang rusak dalam bentuk paradigma baru yang akan membawa kebaikan untuk umat.

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid UMS, Syamsul Hidayat, dalam sambutannya mengajak agar pada 10 hari terakhir Ramadhan umat Islam tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah di malam terakhir. Dia bersyukur UMS dapat menyelenggarakan tabligh dan bertepatan pada malam 27 atau malam ganjil.

"Warga UMS sangat berbahagia pada malam ini dapat bersilaturahmi dengan Prof Din Syamsuddin untuk mendapatkan wawasan ilmu dan kebangsaan dengan mengusung tema Muhammadiyah untuk Perdamaian Semesta," ucap Syamsul Hidayat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement