REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang Sevilla Ivan Rakitic mengeklaim timnya pantas mendapatkan penalti saat menghadapi Real Madrid pada laga pekan ke-35 La Liga Spanyol di Stadion Alfredo Di Stefano, Madrid, Senin (10/5) dini hari WIB. Penalti yang dieksekusi Rakitic sempat membawa Sevilla memimpin 2-1. Namun Madrid akhirnya membalas lewat tendangan Toni Kroos pada menit keempat injury time, yang menjadi gol bunuh diri bek Sevilla Diego Carlos.
Hasil ini membuat persaingan gelar La Liga musim ini menjadi semakin seru. Sebab Madrid tak jadi mengambil kendali dalam persaingan gelar juara La Liga musim ini bersama Atletico Madrid dan Barcelona. Justru Atletico yang sekarang bisa menentukan nasib sendiri dengan 'bantuan' Sevilla, yang secara matematis juga masih bisa bersaing dengan tiga tim kuat tersebut.
Laga ini menyisakan kontroversi ketika wasit Juan Martinez Munuera yang awalnya memberikan penalti kepada Madrid pada menit ke-74 setelah Karim Benzema dijatuhkan oleh kiper Yassine Bounou, menganulir keputusannya.
Ia justru menunjuk ke titik penalti Real Madrid setelah mendapatkan bisikan dari petugas VAR untuk melihat layar monitor di sisi lapangan. Dari sana, terlihat Militao handball di dalam kotak penalti dari situasi sepak pojok Sevilla. Penalti ini dikonversi dengan dingin oleh Rakitic untuk membawa Sevilla kembali memimpin meski akhirnya kembali disamakan. Pemain internasional Kroasia itu yakin keputusan yang tepat telah diambil wasit Munuera.
"Bagi saya, itu penalti yang jelas, handball," kata Rakitic dikutip Marca, Senin (10/5). "Kita bisa berbicara tentang bagaimana setiap orang menafsirkannya. Namun jika handball mengubah arah bola, itu adalah penalti," tegasnya.
Hasil imbang tersebut berarti peluang tipis Sevilla untuk merombak saingan gelar mereka tetap utuh menjelang perjalanan akhir pekan depan ke Valencia. Sevilla mengoleksi nilai 71, terpaut enam poin dari Atletico di puncak.