REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang sehat tidak hanya dibutuhan bagi fisik manusia. Sejumlah studi menunjukkan, makanan juga mempengaruhi emosi orang. Jadi makanan mana yang tepat?
Orang kadang marah, tapi kadang ramah. Apakah ini sekadar emosi? Atau dipengaruhi oleh faktor lain? Psikolog dan peneliti otak Soyoung Park mengatakan, tingkah laku dan emosi juga dipengaruhi makanan yang kita santap.
"Kalau orang ditanya, apakah mereka percaya bahwa apa yang mereka makan berpengaruh atas kesehatan, sebagian besar orang menjawab ‘ya‘". Tapi sebagian besar tidak bisa membayangkan, bahwa makanan juga mempengaruhi pikiran dan keputusan yang diambil seseorang," ucap dia.
Makanan pengaruhi emosi
Untuk membuktikan, bahwa makanan berpengaruh atas tingkah laku kita, 87 orang responden ikut dalam percobaan dengan memakan sarapan yang berbeda. Sebagian lebih banyak karbohidrat, dan sebagian lebih banyak protein. Beberapa jam setelah sarapan, mereka harus ikut dalam permaian yang tidak adil, dan mengambil sebuah keputusan.
Di depan dua orang ada 10 uang koin 1 Euro. Salah seorang hanya dapat 2 Euro, seorang lainnya dapat 8 Euro. Jika mereka menerima, keduanya mendapat uang. Jika menolak, keduanya tidak dapat uang sama sekali. Salah satu kelompok lebih bersedia menerima tawaran tak adil.
Asam amino tirosin memicu perasaan senang...